SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan Politik & Pemerintahan

Pemkab Sidoarjo Rencanakan Pembangunan RSUD Sibar dengan Multi-years

 

(SIDOARJOterkini) – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo merencanakan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo Barat dengan model multi – years. dilakukan pada 2020 dan dilanjutkan pada 2021 untuk penyelesaiannya.

Rencana Pembangunan Multi Years tersebut disampaikan Nur Ahmad Syaifuddin Wakil Bupati Sidoarjo saat rapat paripurna dikantor DPRD Sidoarjo.

“Kalau memungkinkan Pembangunan RSUD Sibar akan menggunakan Multi Years,” Katanya saat ditemui usai rapat paripurna penyampaian nota penjelasan bupati sidoarjo tentang RKUA -PPAS TA 2021. Senin 03 Agustus 2020.

BACA JUGA :  Truk Boks Tabrak Pedagang Nasgor Hingga Tewas di Jalan Jabaran Balongbendo

Mendengar rencana tersebut, Suyarno Ketua Komisi C mengatakan bahwa, sekarang ini merupakan periode terakhir kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, jangan sampai Pembangunan RSUD Sibar dengan Multi-years bertentangan dengan aturan.

“Nanti, akan kita bahas detailnya seperti apa. Jangan sampai nanti bertentangan lagi dengan aturan yang ada,” Katanya.

BACA JUGA :  Dandim 0816 Sidoarjo Paparkan Keberhasilan Program Rutilahu Saat Rakor Bidang Perumahan dan Kawasan Pemukiman

Ketua Fraks PDI Perjuangan itu juga menyarankan Pembangunan RSUD Sibar itu dapat menggunakan skema yang lain, sebab sekarang itu masuk pada tahun jamak.

“Nanti akan kita kaji dulu itu regulasinya seperti apa. Kalau bertentangan ya harus pakai skema lain. Misalkan BOT atau skema lainnya,” jelasnya

Perlu diketahui skema Multi Years adalah kontrak yang pelaksanaan pembangunannya tidak bisa selesai dalam satu tahun pembangunan.

BACA JUGA :  Penerimaan Pajak Daerah Sidoarjo Capai 92,59 Persen, Pajak Restoran Tembus Rp.100 Miliar

Anggaran pembangunan yang nilainya lebih dari Rp. 10 Miliar, di tahun jamak harus mendapatkan persetujuan dari menteri keuangan.

Dalam hal ini, pembangunan RSUD Sibar dianggarkan sebesar 120 miliar. Namun karena ada pandemi Covid-19, anggaran tersebut dikepras (refocusing) untuk penanganan Covid-19 dan tersisa sebanyak 72 miliar.(pung/cles)