SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pojok Desa Politik & Pemerintahan

Pemkab Sidoarjo Gandeng Peneliti ITS untuk Antisipasi Banjir di Banjarasri dan Kedungbanteng

 

Saat banjir di desa Banjarsari, Tanggulangin pada (16/02/2020) kemarin

(SIDOARJOterkini) – Sebentar lagi sudah mau masuk musim penghujan, sejumlah daerah di Kabupaten Sidoarjo kerap kali menjadi langganan banjir, Desa Banjarasri dan Kedungbanteng Kecamatan Tanggulangin.

Sebab di dua desa tersebut, setiap musim hujan sering mengalami banjir dalam waktu yang cukup lama, salah satu penyebabnya di duga terjadi penurunan tanah.

Achmad Zaini Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo mengatakan pemkab sidoarjo menggandeng peneliti dari ITS Surabaya, hal ini untuk memastikan apa sebenarnya penyebab terjadinya banjir di dua desa tersebut.

BACA JUGA :  Danramil 0816/05 Tulangan Hadiri Halal Bi Halal Bersama Forpimka

Nanti, dari hasil dan rekomendasi dari tim dari ITS Surabaya itu akan disampaikan kepada masyarakat, agar melakukan persiapan antisipasi.

“Baru tahun kemarin yang banjir dalam waktu cukup lama, makanya dalam waktu satu – dua bulan Kedepan hasilnya akan diketahui,” Katanya saat ditemui di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Senin 12 Oktober 2020.

Lebih lanjut, Zaini menegaskan, kalau memang terjadinya banjir disebabkan dari pipa gas yang membentang di dua desa tersebut, maka pihaknya tidak segai akan memberikan rekomendasi untuk dilakukan pemindahan.

BACA JUGA :  Babinsa Koramil 0816/01 Sidoarjo Kota dan  Warga Bersihkan Puing Rumah Warga Sekardangan yang Roboh

“Makanya kami masih menunggu rekomendasi dari hasil penelitian ini, setelah itu baru akan kami lakukan tindakan,” ucapnya.

Sementara, Amien Widodo Peneliti Senior dari ITS Surabaya, menyampaikan bahwa penelitian akan dilakukan dengan beberapa cara.

Mulai dari memasang patok untuk mengukur penurunan tanah, hingga menggunakan drone. Sebelumnya penelitian ini sempat tertunda dikarenakan pandemi.

BACA JUGA :  Halal Bi Halal Tiga Pilar di Kecamatan Sukodono

“Sebenarnya penelitian ini sudah sejak dulu dikomunikasikan. Namun karena pandemi, akhirnya baru bisa dilaksanakan bulan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah di kedua desa tersebut terjadi land subsidence (penurunan tanah), sehingga menyebabkan di kedua desa berpotensi banjir,” jelasnya.

Amien Widodo juga berharap adanya pendampingan serta kemudahan perizinan saat melakukan penelitian. Sebab, menurutnya, penelitian ini harus segera dilakukan mengingat sebentar lagi Sidoarjo akan menghadapi musim hujan (pung/cles).