(SIDOARJOterkini)- Pemilih transaksional atau Nyoblod Wani Piro (NPWP) diprediksi masih terjadi dalam Pilkada 2015 di Sidoarjo. Indikasi itu menjadi bahan pembicaraan dalam Dialog Publik Pendidikan Politik yang diselenggarakan Kelompok Wirausaha Porong.
M. Nizar utusan dari PC GP Ansor Kabupaten Sidoarjo yang menjadi narasumber dalam dialog bertemakan meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilukada serentak itu menyatakan, pemilih transaksional masih didengar diberbagai tempat dalam pilkada nanti.
“Saya diberbagai tempat itu masih banyak mendengar sikap pemilih itu masih model transaksional. Istilahnya ‘nyoblos piro wani piro (NPWP) atau nomor berapa berani berapa,” tutur Nizar Sabtu (21/11/2015).
Nizar mengajak kepada para peserta dialog yang kebanyakan para mahasiswa atau pemilih pemula untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada mendatang. Artinya, sebagai generasi penerus bangsa harus juga mengajak masyarakat untuk menggunakan hak suaranya dalam Pilkada 9 Desember mendatang.
Ketua Panwaskab Sidoarjo M. Ulul Azmi berharap pesta demokrasi jangan sampai terkotori oleh model adanya pemilih yang transaksional. “Masyarakat harus mempunyai kesadaran untuk ikut serta dalam membangun Sidoarjo untuk lima tahun kedepan,” ujarnya.
Ulul berharap elemen masyarakat bisa ikut mengawal atau melaporkan adanya pelanggaran Pilkada. Namun laporan harus didasari bukti yang kuat. “Kami sebagai bagian dari penyelenggara pemilu, ingin pesta demokrasi berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin yang sesuai harapan masyarakat Sidoarjo,” terangnya.
Sementara itu, Mirza Kurniawan Ketua Kelompok Wirausaha Porong berharap, dalam dialog yang merangkul para kaum muda, mahasiswa dan pemilih pemula ini, ingin Pilkada Sidoarjo berjalan lancar. “Termasuk untuk kesadaran pemilih diharapkan tinggi dan tingkat Golput juga menurun,” kata Mirza. (st-13)