SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pojok Desa Politik & Pemerintahan

Pembangunan Waduk Untuk Atasi Banjir di Tanggulangin Tak Masuk APBD 2021

 

(SIDOARJOterkini) – Masyarakat desa Banjarasri, Banjarpanji dan Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin harus bersabar, jika sewaktu-waktu kembali terjadi banjir dalam waktu yang cukup lama.

Sebab, pembangunan waduk yang diharapkan dapat mengatasi banjir tahunan di dua desa tersebut tidak dapat dilakukan pada tahun anggaran 2021.

Alasannya, program pembangunan waduk tersebut belum masuk dalam SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah).

“Sebenarnya kami sudah perjuangkan, namun masih belum mendapat persetujuan, kemungkinan bisanya dibangun pada 2022,” Kata Nurhenderiyati Ningsi Anggota Komisi C yang sekaligus Anggota Banggar DPRD Sidoarjo, Rabu 25 November 2020.

BACA JUGA :  Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan 150 Paket Sembako di Desa Terdampak Banjir

Bunda Nur panggilan akrabnya menambahkan, penanganan banjir di kota delta harus menjadi prioritas. Sebab tidak hanya di daerah Tanggulangin. Di berbagai kecamatan di Sidoarjo juga sering terjadi banjir.

Oleh sebab itu, dibutuhkan langkah nyata dari Pemkab Sidoarjo dalam mengatasi banjir. Baik peningkatan jalan, maupun normalisasi sungai.

BACA JUGA :  Peduli Kelestarian Alam dan Lingkungan, Koramil 0816/14 Taman Lakukan Penanaman Pohon

“Komisi C masih merekomendasikan perbaikan drainase di lingkungan RSUD Sidoarjo. Biar tidak banjir lagi seperti tahun kemarin,” ujarnya, sambil berseloroh sedang mempersiapkan diri mendapat protes dari warga jika terjadi banjir lagi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya (8/11), Pj Bupati Sidoarjo, Dr. Hudiyono mengatakan, saat meninjau banjir banjir tiga desa di Kecamatan Tanggulangin yakni di Desa Kedungbanteng, Desa Banjarsari dan Desa Banjarpanji akan membangun waduk sebagai solusi jangka panjang dalam mengatasi banjir.

BACA JUGA :  Kecelakaan Libatkan Motor dan Mobil di Jalan Kletek Taman, 2 Orang Luka Serius

“Solusi jangka panjangnya kita harus membuat waduk sebagai resapan air. Karena begitu air di hulu itu sudah penuh, kita urai ke beberapa waduk,” ungkap Hudiyono saat di Desa Kedungbanteng kepada wartawan (pung/cles).