(WARUterkini)- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa akan mengusulkan nama Naura Kanita Rosada Suseno (10) korban penumpang AirAsia QZ 8501 jurusan Surabaya-Singapura, yang sampai kini belum diketemukan, menjadi nama salah satu ruang perpustakaan di SD Khodijah Wonokromo Surabaya. Korban merupakan salah satu siswi SD islam tersebut.
Khofifah Indar Parawansa juga ketua yayasan Pendidikan Khadijah Surabaya menjelaskan kerangkatan korban ke Singapura, dalam rangka hadiah orang tua karena mendapatkan rangking I di SD Khodijah.
Khofifah mengunjungi kediaman almarhumah Lutfiyah Hayati Hamid warga Desa Sawotratap Kec. Gedangan Sidoarjo. Kedatangan Khofifah ke keluarga korban AirAsia QZ 8501 itu, untuk meminta ijin atau persetujuan nama Naura dijadikan nama sebuah ruangan perpustakaan di Yayasan Khodijah. “Selain silaturrahmi, saya datang ini untuk meminta persetujuan,” tukasnya.
Seperti diketahui, Naura Kanita berangkat ke Singapura naik pesawat AirAsia QZ 8501 bersama kedua orang tuanya, Joko Suseno dan Lutfiyah Hayati Hamid, serta Sumamik omahnya atau ibu kandung Joko Suseno.
Dalam satu keluarga yang terdiri dari empat orang itu, hanya jenazah Lutfiyah Hayati yang sudah teridentifikasi dan dimakamkan beberapa hari lalu di makam islam Desa Sawotratap. Hingga kini, tinggal ketiga jenazah, Joko Suseno, Naura Kanita dan Sumamik, belum teridentifikasi.
Keluarga korban berharap, ketiga korban, segera ditemukan. Rencananya, keluarga korban menginginkan dimakamkan dalam satu liang lahat, pasca kebenaran AirAsia QZ 8501 jatuh di perairan Kalimantan. (st-13)