SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pilbup Sidoarjo 2020 Politik & Pemerintahan

Mungkinkah PKB Mampu Pertahankan Kursi Bupati Sidoarjo? Begini Analisa Pengamat

 

(SIDOARJOterkini) – Sampai hari terakhir pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, ada tiga pasangan Calon yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sidoarjo.

Mereka adalah pasangan Bambang Haryo Soekartono–M. Taufiqulbar yang diusung oleh Partai Garindra (7 kursi), Golkar (4 kursi), PKS (4 kursi) Demokrat (2 kursi) dan PPP (1 kursi).

Kemudian pasangan kedua Kelana Aprilianto–Dwi Astutik, diusung PDIP (9 kursi) dan PAN (5 kursi). Dan pasangan terakhir Achmad Muhdlor Ali–Subandi, diusung PKB (16 kursi) sedang Partai Nasdem (2 kursi) sebagai pendukung.

BACA JUGA :  Truk Tabrak Motor di Jalan Sidorejo Krian, Pengendara Luka Serius

Baihaki Siraj, Pengamat Politik dari Accurate Research and Consulting Indonesia (ARC Indonesia) ketika dikonfirmasi terkait dinamika politik di Pilkada Sidoarjo menjelaskan, bahwa bila dilihat dari dukungan Partai Politik yang memiliki kursi di DPRD Sidoarjo, maka kekuatan tiga calon yang maju di Pilkada Sidoarjo berimbang.

“Iya kalau saya liat dari dukungan Partai yang memiliki kursi di Dewan bisa dikatakan seimbang. BHS-Taufik kalau ditotal jumlah kursi Partai Pendukungnya 18, terus Kelana-Dwi Astutik 14 Kursi, dan Gus Muhdlor-Subandi 18 kursi,” Kata Baihaki dalam keterangan persnya, Selasa, 08 September 2020.

BACA JUGA :  WS Danramil 0816/02 Candi Hadiri Pelantikan Perangkat Desa Kedungkendo

Dengan catatan, kata Baihaki, mesin Partainya berjalan maksimal. Tidak hanya sekedar dijadikan kendaraan untuk pendaftaran ke KPUD.

Bila melihat dinamikanya, Rekom PKB yang turun pada pasangan Gus Muhdlor- Subandi dan membuat Achmad Amir Aslichin -Ainun Jariyah terpental dari pertarungan Pilkada di Sidoarjo.

“Meski PKB sudah fix Gus Muhdlor-Subandi, itu sulit untuk diterima oleh faksinya Mas Iin, loyalisnya Iin sulit untuk beralih ke Gus Mudhlor,” terangnya.

BACA JUGA :  Polisi Ringkus Dua Pengedar Sabu Di Kamar Kos Kawasan Gedangan

Kondisi itu sangat mungkin untuk dimanfaatkan oleh dua Paslon lainnya, baik BHS-Taufik maupun Kelana-Dwi.

“Dwi misalnya bisa memaksimalkan dukungan di kalangan perempuan, terutama Muslimat NU, sebab Ainun sudah tidak maju,” tandasnya.

BHS- Taufik juga memiliki kesempatan yang sama untuk bisa menggaet dukungan dari loyalis Iin. Tinggal bagaimana, komunikasi politik dilakukan.

” Misalnya dengan mengakomodir apa yang menjadi visi-misi Iin yang merupakan keinginan dari para pendukungnya,” pungkasnya (pung/cles).