SIDOARJO TERKINI
Headline Hukum & Kriminal Indeks

Minum Pembersih Lantai, Napi Medaeng Akhirnya Tewas

Rutan Klas 1 Medaeng
Rutan Klas 1 Medaeng

(WARUterkini)- Narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1 Surabaya, Medaeng, Kecamatan Waru, Sidoarjo tewas bunuh diri, Kamis (12/11/2015) Narapidana asal Sidoarjo berinisial TG 41, itu minum cairan pembersih lantai.

Kasi Pelayanan Tahanan Rutan Klas I Medaeng Surabaya, Aris Sakuriyadi, mengatakan TG merupakan tahanan baru yang dititipkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya 5 November lalu. Korban baru seminggu berada di Medaeng.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tergolong lagi. “Sekitar pukul 02.00 WIB, saya menerima laporan percobaan bunuh diri TG. Saat ditelepon itu, posisi TG sudah mendapat perawatan di RS Siti Khadijah, Taman, Sidoarjo,” ujar Aris Sakuriyadi.

BACA JUGA :  Babinsa Koramil 0816/16 Waru Bagikan Paket Takjil Kepada Pengguna Jalan

Dini hari itu juga, Aris meluncur ke rumah sakit. Namun, korban tidak mau dirawat dan berontak saat petugas medis memberi pertolongan

Bahkan, Napi kasus judi ini mencabut semua selang yang tadinya melekat di tubuhnya saat dipasang waktu tak sadarkan diri. “Pihak RS menunjukan surat pernyataan bahwa yang bersangkutan tidak mau dirawat. Sekitar pukul 07.00 WIB korban akhirnya tewas,” jelas Aris

Aris mengungkapkan TG mencoba bunuh diri di kamar mandi tahanan tempat bloknya, yaitu Blok G. Saat itu, masih ada beberapa napi lain yang terjaga memang melihat TG ke kamar mandi.

BACA JUGA :  Pertamina dan PGN SOR III Pastikan Ketersediaan Gas Bumi dan Kesiapan Satgas RAFI 2024

Berdasarkan penuturan rekan satu bloknya, tak ada gelagat mencurigakan ketika TG menuju kamar mandi karena dianggap ingin buang air kecil setelah terbangun dari tidurnya.

”Tahu-tahu bunyi ’gedubrak’. Saya kira TG sedang bercanda. Pas saya dekati TG sudah kejang-kejang dan mulutnya mengeluarkan busa,” ujar Aris menirukan perkataan salah satu napi yang namanya tak bisa disebut.

Menurut informasi orang dalam di lingkungan Rutan, TG memilih mengakhiri hidupnya karena terlilit hutang judi yang menjadi kasus perkaranya. Kehidupan rumah tangganya pun tak harmonis, meski istri TG, YH (42), saat membawa pulang jenazah suaminya itu menangis sedu sedan.

BACA JUGA :  WS Danramil 0816/02 Candi Hadiri Pelantikan Perangkat Desa Kedungkendo

”Stres karena itu (hutang dan masalah keluarga,” ucapnya.

Pada 2011, ada dua napi yang bunuh diri karena stres. Kemudian pada 2009 satu napi tewas gantung diri. Aris menyatakan melakukan sweeping barang-barang yang bisa dijadikan alat seseorang untuk berbuat yang di luar nalar.

Cairan pembersih keramik itu merupakan milik napi secara swadaya untuk membersihkan kamar mandi bloknya secara sistem piket.

”Kami akan awasi penggunaan alat-alat pembersih di lingkungan Rutan. Cairan pembersih akan kami amankan setelah selesai digunakan,” tegasnya. (st-12)