SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Lima Tahun Bersama Saiful Ilah Politik & Pemerintahan

Menteri Pertanian Hadiri Soft Launching Membangun Pertanian 4.0 di Junwangi Krian

(SIDOARJOterkini) –Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu daerah yang terpilih untuk pelaksanaan Soft Launching membangun pertanian 4.0 yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas pertanian dalam mencukupi kebutuhan pangan yang diselenggarakan di Desa Junwangi Krian Sabtu (29/6/2019).

Acara yang dihadiri Menteri pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, beserta para Dirjen pada Kementerian Pertanian tersebut disambut oleh demo alat pertanian mesin pemanen padi, drone untuk tabur benih dan pupuk, mesin tanam padi dan handtractor.

BACA JUGA :  Maling Bobol 4 Rumah Dalam Satu RW di PPU Tempel Krian, Uang Puluhan Juta dan Barang Berharga Raib

Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, yang didampingi oleh para Kepala OPD dan Camat di Kabupaten Sidoarjo mengungkapkan, rasa bangga dan apresiasi yang tinggi atas terlaksanakannya program Kementerian Pertanian di Kabupaten Sidoarjo.

Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang mempunyai sawah berpengairan teknis dan daerah subur khususnya untuk tanaman padi dan polowijo.

BACA JUGA :  DPRD Sidoarjo Dorong Pemerintah Tingkatkan Program Pengentasan Kemiskinan

“Di Sidoarjo saat ini lahan pertanian sekitar 17.000 Ha, seiring dengan banyaknya investor yang masuk saya prediksi di tahun 2028 lahan pertanian tinggal 12.205 ha,” jelas Bupati.

Pun demikian Lanjut Saiful, teknologi pertanaian terus dilakukan, seperti beberapa waktu lalu pihaknya bersama Gubernur Jawa Timur melaksanakan panen padi jenis Ratun R5.

“Teknologi sekali tanam dengan lika kali panen hanya dipupuk saja, dan hasilnya sama dengan panen pertama, “ujar Saiful.

BACA JUGA :  Bupati Sidoarjo Lantik Empat Pejabat Eselon II Yang Lowong

Sementara itu, Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman menyatakan, industri pertanian 4.0 merupakan revolusi mental dan pengembangan pertanian dengan teknologi sehingga bisa bersaing dengan negara maju.

“Dan teknologi ini harus terus dikembangkan oleh generasi muda kedepannya, “ungkap Andi Amran. (cles)