SIDOARJO TERKINI
Headline Hukum & Kriminal Indeks

Mau Disuruh Makan, Dua Bocah Tewas Mengapung di Sungai Cantel Sedati

0000

(SEDATIterkini)- Dua bocah yang bertetangga, Rizki Aditya Budiono 6, dsn M Marcelino 7, warga Desa Pranti RT 1 RW1 Kecamatan Sedati, ditemukan tewas mengapung di Sungai Cantel desa setempat, Minggu (24-7-2016). Keduanya diduga tewas tenggelam saat mandi di sungai tersebut.

Informasi yang diperoleh, tenggelamnya dua bocah malang itu bermula dari kecurigaan ibunda Rizki AB atau istri dari Agus Budiono 40. Siang itu, dia mencari anaknya yang sedang bermain di luar untuk makan

BACA JUGA :  Disdukcapil Sidoarjo Permudah Masyarakat Rentan Bencana Mengurus Adminduk

Namun, di teras rumah anaknya tidak ditemukan. Kemudian, ibu Rizki mencari ke halaman rumah para tetangga tak juga ditemukan.

Ketika melintas di dekat sungai, ibunda Rizki menjerit histeris dikejutkan ada dua sosok anak dengan posisi mengapung di Sungai Cantel desa setempat. Beberapa warga yang mendengar teriakan itu bergegas menghampiri lokasi ditemukannya dua bocah tenggelam tersebut.

Ternyata, dua bocah itu Rizki AB dan korban satunya adalah Marcelino, anak dari M Afdilah Hermawan 39. Setelah dipastikan meninggal, kemudian warga segera melapor ke Mapolsek Sedati.

BACA JUGA :  Seorang Perempuan Selundupkan Dua Smartphone Dalam Kaos Kaki, Digagalkan Petugas Rutan Medaeng

Polisi yang datang ke lokasi kejadian, mengevakuasi kedua korban ke RS Bunda Waru, untuk otopsi.

Rosyid 35, warga Pranti mengatakan, jika lokasi di sekitar sungai tersebut, kerap digunakan anak-anak bermain. Tapi, selama ini tidak pernah ada kejadian anak meninggal tenggelam.

Arus sungai juga tidak terlalu deras, sehingga banyak digunakan anak-anak berenang. “Baru kali ini ada korban tenggelam dan meninggal dunia,” tandas Rosyid.

BACA JUGA :  Kodim 0816.Sidoarjo Gelar Program Pembinaan Masyarakat Tanggap Bencana

Kapolsek Sedati, AKP Eka Angriana mengatakan sejauh ini pihaknya tidak menemukan adanya kejanggalan dalam kasus tenggelamnya dua bocah itu. “Hasil dari tim identifikasi Polres Sidoarjo, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas tindak kekerasan maupun penganiayaan,” tegasnya.

Eka Anggriana menambahkan, kedua korban kemudian dibawa ke RS Bunda Waru. Namun, pihak keluarga tidak mau dua jenazah itu diotopsi.(st-13)