(SIDOARJOterkini)- Pembahasan LKPj Bupati Sidoarjo 2017, dilakukan per komisi sesuai bidangnya masing-masing. Dalam Paripurna LKPj beberapa waktu lalu sudah dipaparkan rekomendasi masing-masing komisi.
Namun secara umum ada beberapa item yang menjadi sorotan. Salah satunya, sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) APBD 2017.
Silpa tahun lalu mencapai Rp 864 miliar. Angka silpa tahun lalu itu tertuang dalam laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) tahunan bupati.
Dalam LKPj tersebut dipaparkan bahwa total kekuatan APBD Sidoarjo tahun lalu mencapai Rp 4,6 triliun. Sedangkan realisasi belanjanya berjumlah Rp 3,7 triliun.
Dana yang tidak terserap atau sisa anggaran mencapai Rp 864 miliar. Jika dihitung dengan prosentasi serapan, mencapai angka 81,25 persen.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sidoarjo Juana Sari mengatakan, kedepan Pemkab Sidoarjo harus bisa menekan Silpa anggaran. Program-program yang sudah direncanakan harus direalisasikan.
Salah satu upaya agar anggaran bisa terserap adalah, pengesahan APBD harus tepat waktu. Demikian pula dengan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) juga harus tepat waktu.
Dengan demikian, pengguna anggaran sudah bisa melaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan. “Kalau tahun ini kami optimis penyerapan anggaran bisa maksimal,” tandas Juana Sari.
Politisi yang bergabung di Komisi C ini menjelaskan, dewan komitmen pengesahan APBD dan PAK tepat waktu. Tinggal pemkab proaktif atau tidak dalam melaksanakan program.
Silpa 2017 bisa diarahkan untuk proyek-proyek strategis. Di antaranya, pembangunan frontage road Waru–Buduran atau penanggulangan banjir, serta perbaikan dan pembangunan jalan.(adv/st-12)