SIDOARJO TERKINI
Ekbis Headline Indeks

Lelang Bandeng Berhasil Kumpulkan Dana Rp 1,5 Miliar

 

Pemenang lelang bandeng kawak foto bersama dengan Forpimda
Pemenang lelang bandeng kawak foto bersama dengan Forpimda

(SIDOARJOterkini)-Lelang bandeng kawak berhasil menghimpun dana miliaran rupiah. Hal ini tak lepas dari banyaknya peserta dari pengusaha, kontraktrok dan pejabat yang ikut menyumbang.

Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Sidoarjo juga ikut berpartisipasi. Selain Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, tampak Wakil Bupati Sidoarjo H. MG Hadi Sutjipto SH,MM, Ketua DPRD Sidoarjo H. Sullamun Hadi Nurmawan serta Sekda Sidoarjo Vino Rudy Muntiawan yang didampingi istri masing-masing.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengatakan kegiatan Lelang Bandeng Kawak Tradisional digelar untuk melestarikan tradisi yang telah dilakukan oleh para pembudidaya tambak terdahulu. Yakni, memelihara bandeng sampai ukuran cukup besar yang disebut bandeng kawak.

Tradisi tersebut dilakukan para petani tambak Sidoarjo pada hari–hari besar Islam, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW. Untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW, masyarakat Sidoarjo memotong bandeng kawak sebagai ungkapan bahagia. “Hal itu tidak lepas dari kondisi sumberdaya hayati perikanan di Kabupaten Sidoarjo yang melimpah,” ujar Saiful Ilah.

BACA JUGA :  Anggota Persit KCK Ranting 03 Koramil/02 Candi Bagikan Takjil ke Pengguna Jalan

Melalui Lelang Bandeng Kawak Tradisional tersebut, Saiful Ilah dapat membangkitkan motivasi petani tambak agar lebih meningkatkan hasil budidaya ikan.Khususnya ikan bandeng sebagai sumber untuk meningkatkan pendapatan maupun nilai gizi bagi masyarakat.

Ketua Panitia Lelang Bandeng Kawak Tradisional, Wakil Bupati Sidoarjo H. MG Hadi Sutjipto mengatakan lelang bandeng tradisional pertama kali diadakan pada tahun 1962. Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Bupati Sidoarjo kala itu R. Samadikun.

Setiap tahun digelar kegiatan yang sama. Hanya saja, pada tahun 2007-2008, lelang bandeng kawak tradisional sempat berhenti dikarenakan bencana lumpur Lapindo. Tahun 2009-2011 lelang bandeng kawak tradisional kembali digelar hanya saja di diganti menjadi festival bandeng kawak.

Hadi Sutjipto mengatakan berat bandeng pada lelang bandeng kawak tradisional tahun ini menurun. Tahun lalu bandeng dengan berat 8,26 kg menjadi pemenang pertamanya. Sedangkan pada lelang bandeng kawak tradisional kali ini berat bandeng yang diperoleh hanya 5,88 kg.

Menurunnya berat bandeng tersebut dikarenakan faktor usia. Bandeng milik H. Sultoni yang menjadi juara pertama dalam lelang bandeng kawak tradisional tahun ini berusia 5 tahun. Sedangkan bandeng tahun lalu milik Suliono yang menjadi pemenangnya telah berusia 9 tahun. “Kalau usianya lebih lama maka akan lebih besar,” tandas Hadi Sutjipto.

BACA JUGA :  Tabrakan Beruntun, Libatkan Dua Mobil dan Satu Truk di Jalan Tol Porong

Namun, tidak dengan dana yang berhasil dihimpun, semakin tahun, dana yang diperoleh semakin banyak. Bahkan, dana yang dihimoun mencapai miliaran rupiah. Tahun lalu, dana yang terkumpul dari hasil lelang bandeng kawak tradisional mencapai Rp. 1 milyar 107 juta.

Dan, tahun ini dana yang terkumpul dari lelang bandeng tradisional lebih banyak daripada tahun sebelumnya, Dana yang diperolah dapat digunakan lagi untuk berbagai kegiatan sosial. “Dalam lelang bandeng kali ini dana yang terkumpul mencapai Rp 1,5 miliar,” pungkas Hadi Sutjipto.

Dalam tawar menawar lelang bandeng berlangsung riuh. Sesi pertama diberikan kepada bupati Sidoarjo sebagai penawar kehormatan. Rp 10 juta tunai tawaran perdana yang disampaikan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah pada Lelang Bandeng Kawak Tradisional kali ini.

BACA JUGA :  Pertamina dan PGN SOR III Pastikan Ketersediaan Gas Bumi dan Kesiapan Satgas RAFI 2024

Sesi kedua penawaran diberikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sidoarjo dan dilanjutkan kepada para pengusaha Sidoarjo sebagai penawar di sesi terakhir. Kalau hanya puluhan juta penawaran dari para SKPD Sidoarjo, beda cerita pada penawaran dari para pengusaha Sidoarjo. Angka ratusan juta diperoleh dari para pengusaha Sidoarjo yang menawar. Seperti dari pengusaha perikanan Sidoarjo yang membekukan tawaran mencapai Rp. 249 juta.

Kemudian disusul oleh Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) Sidoarjo dengan tawaran yang mencapai Rp. 239 juta. Ditempat ketiga sebagai penawar tertinggi di lakukan oleh manajemen Pazkul KNV Sidoarjo dengan total tawaran mencapai Rp. 225 juta. Sedangkan ditempat terakhir diduduki oleh pengusaha perairan Sidoarjo dengan tawaran mencapai Rp. 170 juta. Keempat penawar tertinggi tersebut berhak mendapat bandeng dan tropy pemenang Lelang Bandeng Kawak Tradisional. (st-12)