SIDOARJO TERKINI
Indeks

Lapindo Uruk Lahan Sumur Migas di Kedungbanteng, Untuk Keamanan Dibackup Polisi

(TANGGULANGINterkini)-Awal tahun 2016 ini Lapindo Brantas Inc akan merealisasikan pengurukan di area sumur minyak dan gas (migas) Tanggulangin 1, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin. Pengurukan akan dimulai Rabu (6/1/2016)

Pengurukan yang menjadi titik awal kegiatan pengeboran sumur tersebut sebelumnya memang pernah mendapatkan penolakan warga. Tidak hanya warga Kedungbanteng, tetapi warga Banjar Asri Kecamatan Tanggulangin yang kawasannya dilalui kendaraan proyek Lapindo juga menolak aktivitas perusahaan gas itu.

Informasi yang diperoleh ejumlah warga di kedua desa akan melakukan aksi unjuk rasa untuk menentang kegiatan pengurukan tersebut. Sejumlah warga mengaku trauma dengan semburan lumpur yang saat ini masih menyembur dan menenggelamkan ratusan rumah warga di Porong.

BACA JUGA :  Babinsa Koramil 0816/06 Tanggulangin Hadiri Musdes Penatarsewu

PR Manager Lapindo Brantas Inc Arief Setyo Widodo menegaskan, aktivitas yang dilakukan Lapindo hanya berupa pengurukan di sumur TA 1. Pengurukan tersebut hanya melibatkan sejumlah alat berat di antaranya eskavator dan alat pengurukan lainnya. “Hanya pengurukan lahan di areal sumur migas Lapindo,” jelasnya.

Pria yang akrab disapa Yoyok ini mengaku semua perizinan sudah dilakukan oleh Lapindo. Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Dirjen Migas, SKK Migas serta Dinas Perindustrian Perdagangan ESDM dan UMKM Sidoarjo. “Sosialisasi dengan warga sekitar juga sudah kami lakukan,” terangnya.

Yoyok kembali menegaskan jika yang dilakukan Lapindo hanya pengurukan saja. Hal tersebut tidak akan mengganggu maupun membahayakan warga setempat.

BACA JUGA :  Plt. Bupati Sidoarjo Bantu Perbaikan Rumah Terbakar di Desa Semambung, Wonoayu

Menurut Yoyok, penolakan oleh sejumlah warga terkait aktivitas Lapindo sebenarnya juga disebabkan oleh faktor lain. Ada sejumlah warga yang meminta ganti rugi berupa uang senilai Rp 5 juta per KK.

Hal tersebut yang tidak dapat dipenuhi Lapindo, karena esuai peraturan di lingkungan migas, perusahaan tidak diperkenankan memberikan bantuan uang. “Kami sudah memberikan kompensasi berupa sembako ke sejumlah RT di Kedungbanteng dan Banjar Asri,” tandas Yoyok.

Demikian pula diungkapkan SuperintendetSuperintendent Lapindo Brantas Inc Ari Soesanto. Menurutnya, kegiatan pengurukan serta rencana eksplorasi di TA 1 sebenarnya untuk memenuhi target suplai gas sebanyak 10 MMcf per hari.

BACA JUGA :  Persiapan Jembatan Bailey di Kedungpeluk Semakin Matang, Warga Desa Lega

Jumlah tersebut juga untuk mengaliri program jarigas gas di Sidoarjo. “Termasuk target 21 ribu jaringan gas di Sidoarjo juga menggunakan gas dari Lapindo,” jelas Ari.

Untuk meningkatkan volume gas, lanjut Ari, sejumlah kegiatan akan dilakukan di TA 1. Suplai gas dari Lapindo tetap harus dilakukan agar rumah tangga yang sudah menggunakan sambungan gas bisa tetap teraliri dengan lancar.

Perempuaj berkerudung ini menambahkan, untuk mengantisipasi serta mengamankan proses pengurukan di TA 1, Polres Sidoarjo jugsa siap membantu. Tidak hanya personil dari Polres saja, tetapi bantuan personil dari Polda juga akan diterjunkan. “Rencananya ada 500 personil yang berjaga,” paparnya.(st-12)