(SIDOARJOterkini)- Saat Bupati Sidoarjo dijabat H. Saiful Ilah SH,MHum selaku Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dinilai berhasil mengajak perusahaan yang ada diwilayah untuk menerapkan K3. Bahkan, penghargaan itu diterima beberspa kali.
Seperti diberikannya penghargaan K3 oleh Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo, S.H, M.Hum kepada Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH,MHum,Rabu, (23/4/2014) di gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Bupati Sidoarjo kala itu menjadi salah satu penerima penghargaan K3 dari 10 kepala daerah di Jawa Timur yang menerimanya. Seperti bupati Gresik, Pasuruan, Lamongan, Blitar, Sumenep, Tuban, Lumajang serta Bupati Mojokerto dan Walikota Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan kecelakaan nihil (Zero Accident) kepada perusahaan yang ada di Jawa Timur. Perusahaan di Kabupaten Sidoarjo menjadi yang terbanyak penerima penghargaan tersebut. Ada 62 perusahaan yang ada di Kabupaten Sidoarjo penerima penghargaan kecelakaan nihil (Zero Accident) tersebut dari gubernur Jawa Timur.
Selain itu penghargaan Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) juga diberikan oleh Gubernur Jawa Timur H. Soekarwo kepada perusahaan yang ada di Jawa Timur. 6 perusahaan di Kabupaten Sidoarjo tahun ini yang menerima penghargaan SMK3 tersebut.
Sebagai Pembina K3, Saiful Ilah yang saat itu sebagai Bupati Sidoarjo merasa bersyukur mendapatkan penghargaan K3 untuk kesekian kalinya. Hal tersebut menandakan bahwa upaya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk mengajak perusahaan menerapkan budaya K3 berhasil. Hal tersebut di buktikan dengan banyaknya perusahaan di Sidoarjo yang telah menerapkan budaya K3 maupun SMK3.
Untuk itu dalam kesempatan tersebut, bupati Sidoarjo mengucapkan terimakasihnya kepada perusahaan di wilayahnya yang telah menerapkan K3 maupun SMK3. Ia juga menghimbau agar masing-masing perusahaan yang ada di Sidoarjo untuk menerapkan K3 maupun SMK3 di tempatnya.
Perusahaan yang ada di Kabupaten Sidaorjo hampir semua menerapkan budaya K3. Hal tersebut tidak terlepas juga dari pembinaan-pembinaan yang telah dilakukan oleh instansinya di perusahaan-perusahaan yang ada.
Kedepan ia berharap kepada seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Sidoarjo untuk terpacu menerapkan budaya K3 dengan Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) ditempatnya. Dengan penerapan sistem tersebut ia yakin perusahaan dapat menekan angka kecelakaan kerja sampai nol kecelakaan (Zero Accident). Sehingga tidak ada lagi kasus pekerja yang mengalami kecelakaan kerja dimana ia bekerja.
Penerapan budaya K3 maupun SMK3 secara tidak langsung dapat meningkatkan produktifitas perusahaaan tersebut. Pasalnya dengan tidak adanya kendala dalam perusahaan, secara tidak langsung tidak menghambat produktivitas perusahaan. (st-12)