SIDOARJOterkini – Jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus bertambah. Hingga Minggu (5/10/2025) pagi, sebanyak 37 santri dilaporkan meninggal dunia, sementara 21 orang lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya Nanang Sigit PH mengatakan, proses pembersihan material reruntuhan kini telah mencapai lebih dari 75 persen. Namun, sejumlah area, khususnya di zona A1, belum dapat dijangkau karena kondisi struktur bangunan yang masih labil.
“Pembersihan material sudah sekitar 75 persen lebih. Namun kami belum bisa masuk ke zona A1 karena strukturnya berat dan berpotensi ambruk. Tim terus bekerja dengan mengutamakan keselamatan,” jelas Nanang di lokasi evakuasi, Sabtu (5/10/2025).
Proses evakuasi melibatkan ratusan personel gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan. Mereka bekerja dengan bantuan alat berat serta pengawasan ketat untuk mencegah terjadinya runtuhan susulan.
Identifikasi Korban Masih Berlanjut
Dari total 37 korban meninggal dunia, lima santri telah berhasil diidentifikasi, masing-masing:
1. Maulana Alfan Ibrahimavic
2. Mochammad Mashudulhaq
3. Muhammad Soleh
4. Rafi Catur Octa Multa
5. M. Agus Ubaidillah
Sementara 32 jenazah lainnya masih berstatus Mr. X dan tengah diidentifikasi oleh Tim DVI Polri di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Selain jenazah utuh, tim juga menemukan satu potongan tubuh berupa kaki kanan, yang diduga milik korban Mr. X-12. Bagian tubuh itu kini diperiksa lebih lanjut di laboratorium forensik.
“Tim DVI terus bekerja siang malam untuk memastikan seluruh korban dapat teridentifikasi dan segera diserahkan kepada keluarga,” ujar Nanang.
Misi Kemanusiaan Terus Dilanjutkan
Memasuki hari ketujuh operasi, tim SAR gabungan masih berfokus menyisir sektor-sektor yang tertimbun beton tebal dan sulit dijangkau alat berat.
“Harapan kami seluruh korban segera ditemukan agar keluarga mendapat kepastian. Ini misi kemanusiaan yang akan kami tuntaskan sampai akhir,” tegas Nanang.
Upaya pencarian dan evakuasi juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, termasuk bantuan logistik serta pendampingan bagi keluarga korban.(cles)