SIDOARJO TERKINI
Headline Hukum & Kriminal Indeks

Kontraktor Hitam Menang Tender, ULP Kecolongan

Gedung autis center yang saat ini sedang dibangun ternyata bermasalah
Gedung autis center yang saat ini sedang dibangun ternyata bermasalah

(SIDOARJOterkini)- Rekanan yang menggarap gedung Autis Center sengaja ikut lelang. Hal ini dibuktikan dengan adanya pakta integritas yang salah satunya menyatakan jika rekanan tidak dalam masa blacklist.

Kepala ULP Sidoarjo, Beny Airlangga saat dikonfirmasi mengakui jika rekanan yang menang tender pembangunan gedung Autis Center tersebut masuk daftar hitam Pemkab Sawahlunto. Hal itu baru diketahui setelah Pokja membuka website LKPP dan sayangnya daftar hitam itu diketahui setelah proses lelang selesai dan dimenangkan oleh PT Widya Satria.
Dalam hal ini, ULP tidak sepenuhnya dipersalahkan meskipun tetap lalai. Karena yang ditangani ULP untuk lelang volumenya banyak, bahkan harus menangani 500 paket lelang melalui LPSE. Sedangkan tim ULP terdiri dari 30 orang yang dipecah menjadi 30 pokja yang salah satunya menangani tender gedung Autis Center tersebut.

BACA JUGA :  Tanah Miliknya Berubah Kepemilikan, Warga Sidomulyo Buduran Mencari Keadilan

Harusnya, rekanan yang sudah diblacklist tidak ikut tender dahulu. Kenyataannya, rekanan yang satu ini tetap nekad bersaing ikut tender yang akhirnya menang dan kemudian bermasalah karena ternyata masuk daftar hitam.
Pihak ULP sudah melakukan klarifikasi ke LKPP untuk meminta kepastian status hitam PT Widya Satria. Klarifikasi yang disampaikan, biasanya akan dijawab oleh LKPP dalam waktu sepekan. Namun, sampai saat ini ULP belum menerima balasan terkait status daftar hitam rekanan tersebut.
Dalam kasus ini yang didengar ada dua versi, versi pertama kegiatan proyek tetap bisa dibayar, versi kedua itu dihentikan dan dibayarkan sesuai fisik yang sudah dikerjakan. “Dua versi itu masih subyektif. Saya belum terima versi yang sebenarnya karena masih menunggu surat resmi LKPP,” ujar Beny.
Beny menambahkan, rekanan sudah melakukan kebohongan public dengan menyembunyikan data yang sebenarnya. Setiap peserta lelang di LPSE harus menandatangani pakta integritas. Dengan kejadian ini PT Widya Satrya menyembunyikan rekam jejak nya saat mengerjakan proyek Sawahlunto.
Pantauan di lokasi, pembangunan gedung Autis Center tersebut masih diteruskan meskipun saat ini ULP masih menunggu surat resmi dari LKPP. Bahkan, kabarnya yang menggarap gedung itu bukan pemenang tender langsung, melainkan dikerjakan orang lain. Namun, sejauh ini belum ada konfirmasi dari pihak rekanan dan di lokasi tidak ditemui penanggungjawab proyek yang berhak untuk memberi klarifikasi