SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Politik & Pemerintahan

Komunitas Brang Wetan Sampaikan Kegelisahan Masalah Toleransi dan Isu Kebangsaan ke Komisi D DPRD Sidoarjo

 

(SIDOARJOterkini) – Komunitas Brang Wetan temui Komisi D DPRD Sidoarjo untuk menyampaikan permasalahan toleransi dan isu kebangsaan di Sidoarjo, Kamis 15 September 2022.

Pertemuan yang digelar di ruang rapat DPRD Sidoarjo itu dihadiri oleh sejumlah pihak terkait mulai dari perwakilan Pemkab Sidoarjo, para anggota Komisi D, hingga perwakilan dewan kesenian.

Koordinator Bidang Pendidikan Komunitas Brang Wetan, Masrullah menyampaikan, permasalahan ini tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah saja. Perlu juga sinergitas antara pemerintah dengan lembaga maupun komunitas lain dalam menangani hal ini.

BACA JUGA :  Kecelakaan Libatkan Motor dan Mobil di Jalan Kletek Taman, 2 Orang Luka Serius

“Kritik kami, biasanya permasalahan semacam ini oleh pembuat kebijakan diselesaikan dengan cara acara-acara seremonial seperti seminar radikalisasi dan semacamnya. Padahal hal semacam itu tidak bisa menyelesaikan masalah,” kata Masrullah.

Dijelaskannya, harus ada solusi dari hulu ke hilir seperti pendidikan toleransi dan pendalaman wawasan kebangsaan kebhinekaan. Sehingga, untuk mewujudkan solusi itu, dia menyebut perlu adanya sinergitas yang baik dari seluruh elemen masyarakat.

“Harapan kami hal ini jangan hanya jadi kebijakan dari organisasi lintas sektoral saja seperti permasalahan toleransi di Kesbangpol. Padahal ini juga berkaitan dengan dunia pendidikan juga. Jadi kami mendorong agar permasalahan semacam ini bisa diselesaikan bersama, semua punya peranannya mulai dari masyarakat hingga pejabat pemerintah,” ujarnya.

BACA JUGA :  Pemotor Asal Wage Tewas Terlindas Truk Trailer di Jalan Trosobo Taman

Sementara itu Komisi D DPRD Sidoarjo merespon baik penyampaian kegelisahan masalah toleransi yang disampaikan komunitas Brang Wetan Sidoarjo.

Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih menyebut pihaknya sangat mengapresiasi terkait aktifnya elemen masyarakat untuk memahami dan bersama memotong mata rantai permasalahan toleransi dan radikalisasi di tengah-tengah masyarakat itu.

“Memang permasalahan Radikal dan intoleran ini menjadi PR bersama kita. Teman-teman ini punya konsep yang bagus dari sekolah-sekolah untuk memotong mata rantai permasalahan ini sejak dini. Sehingga kami apresiasi sekali gerakan ini,” ujarnya.

BACA JUGA :  Pemkab Sidoarjo Latih Budidaya Bebek Pedaging dan Beri Anakan Bebek Pedaging Peking Gratis Kepada Gapoktan

Abdillah Nasih menambahkan, ke depan kegiatan terkait pendalaman wawasan kebhinekaan ini bisa lebih dilebarkan lagi. Tidak hanya lima sampai sepuluh sekolah setiap tahunnya, tapi bisa melebar ke seluruh sekolah di Kota Delta.

“Nanti bakal kami bantu untuk sounding dengan dinas-dinas terkait agar bisa lebih masif melalui program-program yang ada dinas,” pungkasnya. (cles)