SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan Politik & Pemerintahan

Komisi D DPRD Sidoarjo Dukung Penambahan Puskesmas Secara Bertahap

 

 

PENINGKATAN: Puskesmas Urangagung di Sidoarjo yang akan ditambah.

(SIDOARJOterkini) – Komisi D DPRD Sidoarjo mendukung Pemkab Sidoarjo dalam pemenuhan fasilitas kesehatan di Kota Delta secara bertahap. Salah satunya dengan mewujudkan pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di 18 kecamatan.

Saat ini di Sidoarjo baru terbangun 27 puskesmas. Idealnya jika dilihat dari jumlah penduduk Sidoarjo sebanyak 2,267 juta jiwa, paling tidak membutuhkan 72 puskesmas.

H Dhamroni Chudlori Ketua Komisi D

“Karena itu memang harus dipenuhi secara bertahap dan harus jadi skala prioritas,” kata Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Dhamroni Chudlori.

Dia mengungkapkan, pada tahun 2021 ada penambahan tiga puskesmas yang harus terus dipantau perkembangannya. Yakni, yakni Puskesmas Tambakrejo di Kecamatan Waru, peningkatan puskesmas pembantu menjadi puskesmas utama di Kecamatan Tarik serta dibangunnya Puskesmas Wonokasian di Kecamatan Wonoayu.

“Jangan sampai molor dan pengerjaannya juga harus sesuai perencanaan,” katanya.

Menurutnya, dengan penambahan tiga puskesmas itu, kebutuhan fasilitas kesehatan di masing-masing daerah secara bertahap bisa terpenuhi. Sehingga masyarakat tidak harus langsung ke RSUD Sidoarjo agar penangangan bisa terurai dan lebih maksimal.

“Jika di puskesmas sudah bisa melayani dengan baik ya harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” jelasnya.

BACA JUGA :  Pemkab Sidoarjo Kembali Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Tinggi dan Keagamaan Kuota 2.000 Penerima

Karena itu, imbuh Dhamroni, alat kesehatan di puskesmas juga harus dipenuhi. Termasuk tenaga kesehatan yang jumlahnya bisa mengcover kebutuhan di puskesmas. Apalagi puskesmas yang sudah beroperasi 24 jam.

Abdillah Nasih Anggota Komisi D

Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih menambahkan, penambahan puskesmas setiap tahun oleh Pemkab Sidoarjo memang menjadi usulan dari Komisi D. Tidak hanya tiga puskesmas dalam setahun, tetapi bisa lebih pembangunannya dilihat dari anggaran yang dimiliki Pemkab Sidoarjo.

“Jika APBD mampu kenapa tidak dan saya kira kita bisa,” ucapnya.

Dia menambahkan, pemenuhan fasilitas kesehatan memang sangat penting. Meski saat ini Pemkab Sidoarjo juga sedang merealisasikan pembangunan RSUD barat, namun juga harus tetap diimbangi dengan pemenuhan fasilitas kesehatan lain di daerah-daerah.

“Puskesmas jadi ujung tombak. Jika tidak bisa menangani baru dirujuk ke RSUD,” jelasnya.

Hj Mimik Idayana Anggota Komisi D

Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Mimik Idayana juga meminta agar pelayanan di puskesmas lebih dioptimalkan. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan puskesmas untuk berobat maupun menjalani rawat inap.

BACA JUGA :  Anggota Persit KCK Ranting 03 Koramil/02 Candi Bagikan Takjil ke Pengguna Jalan

“Optimalnya bisa dari jumlah nakes, alat kesehatannya dan fasilitas yang ada. Sehingga masyarakat tidak enggan untuk berobat,” terangnya.

Dia berharap, pemenuhan puskesmas yang merata di 18 kecamatan bisa segera terpenuhi. Setiap tahun harus ada target pembangunan yang direncanakan. Sehingga pemenuhan jumlah puskesmas bisa segera terealisasi.

“Dinas Kesehatan harus bisa memetakan kawasan-kawasan mana yang membutuhkan banyak puskesmas. Tentu dilihat dari jumlah penduduk di masing-masing kecamatan,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, Pemkab Sidoarjo sudah merencanakan pembangunan dua puskesmas 2022. Yakni di Bebekan dan Urangagung. Total anggaran yang disiapkan sebesar Rp 17,4 miliar. Rinciannya, Rp 8,5 miliar untuk Puskesmas Bebekan dan Rp 8,9 miliar untuk Puskesmas Urangagung.

“Harus kita kawal dan dukung untuk pemenuhan fasilitas kesehatan demi masyarakat Sidoarjo,” ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengaku ada kendala di lapangan terkait pembangunan puskesmas. Sehingga tidak bisa membangun empat puskesmas tahun depan. Kendala utamanya ada pada ketersediaan lahan.

Meski begitu, pemkab tetap melakukan upaya lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Misalnya dengan meningkatkan status puskesmas pembantu menjadi puskesmas.

BACA JUGA :  Jelang Pilkada Sidoarjo, Partai Golkar Akan Gelar Silaturahmi Kebangsaan

Mimik menegaskan, sebelum resmi beroperasi pada 2022 Dinas Kesehatan harus sudah mulai mensosialisasikan adanya tambahan tiga puskesmas pada 2021 yang sedang dibangun. Sosialisasi tersebut diberikan pada kepala desa di masing-masing wilayah.

Sepertinya adanya tambahan Puskesmas di Wonokasian. Sebelumnya puskesmas itu hanya pustu. Sekarang dibangun puskesmas utama dengan layanan rawat jalan. Ada kepala puskesmasnya sendiri. Terpisah dengan puskesmas induknya.

Dengan adanya penambahan Puskesmas Wonokasian, maka kebutuhan puskesmas di Wonoayu sudah tercukupi.

“Karena target satu puskesmas melayani 30 hingga 50 ribu warga. Dengan penduduk Wonoayu hampir 100 ribu sudah pas ada dua puskesmas. Tercukupi,” jelasnya.

Sementara itu, Mimik juga meminta pembangunan puskesmas di tahun ini bisa selesai tepat waktu. Akhir kontrak selesai pada Desember 2021. Dirinya berharap pembangunan puskesmas di Waru juga bisa selesai.
“Kami akan selalu monitor perkembangan pembangunan fasilitas kesehatan di Sidoarjo,” jelasnya.

Kayan Wakil Ketua DPRD Sidoarjo

Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Kayan mendukung upaya pemenuhan puskesmas agar merata. Sehingga pelayanan kesehatan di Sidoarjo semakin terjangkau. (adv/st18)