
SIDOARJO- Silaturrahmi kyai kampung Ahlusunnah wal jamaah se Sidoarjo di Ponpes Al-Khoziny, Buduran, menjadi ajang orasi politik kyai-kyai yang hadir. Seperti KH Hasyim Muzadi memberi pemahaman kepada warga NU kenapa harus memilih Jokowi-JK.
Mantan cawapres Megawati dalam Pilpres 2004 itu mengatakan, pilihannya diberikan kepada pasangan no 2 karena didalamnya ada wakil yang dari unsur NU. “Wakil NU adalah Jusuf Kalla. Jadi wajar kalau kita pilih pasangan Jokowi-JK,” tutur Hasyim Muzadi.
Demikian pula disampaikan KH Abdus Salam Mujib yang mewakili keluarga besar Ponpes Al-Khoziny. Dalam urusan politik, tidak harus ikut seperti yang di keluarkan pondok-pondok besar.
Menurut kyai yang akrab disapa Gus Salam ini, seruan pondok-pondok besar untuk dukungan perlu hormati. Namun, tidak perlu mengikutinya jika tidak sepaham.
Dia menyatakan, kenapa tidak memilih nomor 1, karena didalamnya ada MTA. “Kalau memilih nomor 1, sama halnya menitipkan bandeng terhadap kucing,” jelas Gus Salam.
Menurutnya, amaliyah Jokowi-JK sesuai Aswaja atau amaliyahnya NU. Sehingga pihaknya memilih pasangan nomer 2 tersebut.
Lebih keras lagi dilontarkan Ketua Tanfidz PCNU Sidoarjo KH Abdi Manaf. Dalam orasi mengemukakan, dari segi history bahwa Prabowo adalah penjegal waktu muktamar NU dalam pencalonan Gus Dur.
Untuk itu, dia menyerukan agar tidak memilih nomor 1 karena Prabowo. Dia menyayangkan kenapa banyak kyai kampung yang terprovokasi oleh Mahfudz MD untuk mendukung pasangan nomer 1. Padahal, Mahfudz MD yang tak lain adalah pendiri PAN. (st-13)