SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan

Karena Belum Gawat, Pasien Mengaku Ditolak Pakai BPJS saat Berobat di RSI Siti Hajar

IMG-20160320-WA0007

(SIDOARJOterkini)- Pasien BPJS jangan harap bisa mendapat pelayanan seperti pasien umum. Sebab, jika tidak kondisinya gawat tidak bisa ditangani langsung oleh rumah sakit.

Seperti yang dialami
Mildayani 36, tinggal di Rusunawa Bulusidokare, Sidoarjo, terpaksa menggunakan jalur pasien umun karena diduga ditolak saat
berobat menggunakan BPJS di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar
Sidoarjo.

Mildayani yang menderita sesak nafas dan tangannya kaku, dibawa ke RSI
Siti Hajar oleh teman satu rusunnya Minggu (20-3-2016) sekitar pukul 17.00
WIB. Karena kondisinya sesak nafas, dia langsung dibawa ke Instalasi
Gawat Darurat (IGD).

BACA JUGA :  Gudang Thinner Pabrik Cat Avian Buduran Terbakar, 12 Unit Mobil Damkar Diterjunkan

Langsung saja pakai BPJS, namun oleh
petugas medis disarankan memakai jalur umum karena kondisi pasien kata
dokter jaga tidak parah.

Pihak pasien langsung mengiyakan dan
menggunakan jalur umum. Namun, ketika di IGD penanganan dirasa lamban,
bahkan dokter jaga yang bernama Singgih Adi Saputra mengatakan jika
pasien kondisinya stres.

Pasien yang masih terasa sesak nafas
maksudnya mau rawat inap saja. Kemudian semua biaya yang melalui
jalur pasien umum dibayar, dengan harapan untuk rawat inap bisa
menggunakan BPJS.

BACA JUGA :  Peringati HAN 2024, dr Sriatun Ajak Orang Tua dan Guru Didik Anak Cinta Seni dan Budaya

Namun,dokter mengatakan jika kondisi pasien tidak
apa-apa, dan diperbolehkan pulang. Jika rawat inap menggunakan
BPJS juga tidak diperbolehkan, karena kondisinya tidak darurat.

Junaidi, suami pasien mengaku heran, untuk apa punya BPJS kalau
berobat saja sulitnya minta ampun. Terpaksa harus bayar biaya berobat pakai uang sendiri.

Junaidi kembali menanyakan kepada dokternya sakit istrinya apa,
lagi-lagi dokter jaga IGD mengatakan jika istrinya stres atau depresi.
Padahal, lanjut pria yang berprofesi sebagai sopir ini tidak ada
masalah apa-apa. “Kok bisa dokter menyimpulkan istri saya stres,
padahal belum dicek semua,” keluh Junaidi.

BACA JUGA :  Persiapan Jembatan Bailey di Kedungpeluk Semakin Matang, Warga Desa Lega

Mildayanti,kakak pasien menanyakan sakit adiknya ini apa, dan dijawab adiknya stres. Malam itu juga pihak keluarga minta chek darah untuk mengetahui apakah pasien stres atau tidak.

Karena menggunakan kartu BPJS ditolak dan pasien harus melalui jalur
umum, malam itu juga setelah menunggu hasil tes darah, pasien dirujuk
ke rumah sakit lain. “Tidak ada hasil tes yang mengatakan pasien
stres, dokter kok bisa bilang pasien stres,” ujar Bambang, salah satu kerabat
pasien. (st-12)