SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Politik & Pemerintahan

Jumlah Daftar Pemilih Khusus Pilpres Tak Sama

Surat suara pilpres 2014
Surat suara pilpres 2014

SIDOARJO-  Penetapan data tambahan pemilih dalam DPK (daftar pemilih khusus), kembali bermasalah. Data DPK yang telah ditetapkan KPU Sidoarjo,  ternyata berbeda dengan pendataan DPK versi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sidoarjo.

KPU menetapkan jumlah pemilih tambahan yang masuk dalam DPK sebanyak 4.210 pemilih. Pemilih itu nantinya disandingkan dengan pemilih yang sudah masuk dalam DPT (daftar pemilih tetap) yang sudah ditetapkan sebanyak 1. 390.644 orang. Sehingga, jika ditotal, jumlah pemilih pada Pilpres di Sidoarjo nanti tembus angka 1.394.854 jiwa.

BACA JUGA :  Anggota Persit KCK Ranting 03 Koramil/02 Candi Bagikan Takjil ke Pengguna Jalan

Anggota KPU Sidoarjo Abdillah Adhi, mengatakan penambahan itu terjadi pada 14 kecamatan. Sedangkan, data pemilih yang tidak berubah ada di empat kecamatan. Yakni Jabon, Sedati, Sukodono dan Wonoayu.

Dia menjelaskan, tambahan data pemilih yang masuk dalam DPK itu merupakan hasil pemutakhiran yang dilakukan seluruh PPK (panitia pemungutan kecamatan). Plus sejumlah revisi atas hilangnya sejumlah pemilih yang sudah masuk dalam DPT.

BACA JUGA :  Pengenalan PSIAP dan Dukung ZI-WBBM, Kanwil DJP Jawa Timur II Adakan Media Gathering

Ketua Panwaslu Sidoarjo M Rosul melayangkan sejumlah keberatan. Salah satunya adalah validitas jumlah DPK versi KPU. Versi Panwaslu, jumlah pemilih tambahan yang ditetapkan KPU tidak sesuai dengan hasil pendataan yang dilakukan Panwas di lapangan.

Panwaslu membuka  data DPK hasil pendataan seluruh Panwascam (panitia pengawas kecamatan) dan PPL (panitia pengawas lapangan). Total, jumlah DPK di Sidoarjo hanya ada 1.786 pemilih yang ada di delapan kecamatan. “Kami kaget karena ada perbedaan data cukup mencolok,” ujar Rosul.

BACA JUGA :  Tabrakan Beruntun, Libatkan Dua Mobil dan Satu Truk di Jalan Tol Porong

Panwaslu juga melayangkan permintaan kepada KPU Sidoarjo agar memberikan data pemilih secara rinci. ”Mumpung masih ada waktu, nanti akan kami cocokkan secara by name by address. Sebab, masalah data pemilih ini perlu mendapat perhatian,” ujarnya. (st-12)