(TANGGULANGINterkini)-Liburan sekolah dan jelang Lebaran tampaknya menjadi berkah tersendiri bagi perajin di kawasan Pasar Wisata Tanggulangin. Pasalnya, dalam beberapa hari ini gerai tas dan kulit diserbu pengunjung yang ingin membeli kerajinan khas Sidoarjo tersebut.
Pegunjung yang datang bukan hanya dari kawasan Sidoarjo saja, namun mereka datang dari Surabaya, Pasuruan dan daerah lain. “Mumpung liburan sekolah dan jelang Lebaran, saya mudik ke Sidoarjo sekalian belanja kerajinan kulit khas Tanggulangin, “ujar Puji Rahayu, salah satu pengunjung Pasar Wisata Tanggulangin.
Puji mengaku, dia mudik ke Sidoarjo setahun sekali dan kebetulan liburan kali ini lebih lama sebelum Lebaran karena libur sekolah sehingga masih bisa berbelanja ke pusat kerajinan kulit. Selain belanja tas, dia juga memilih pernak-pernik dari kulit lainnya.
Ditanya kenapa membeli kerajinam kulit di Sidoarjo, Puji mengaku kwalitasnya tak kalah dengan produk dari luar negeri. Dia mencontohkan untuk tas wanita produk Tanggulangin tak kalah bagus dengan tas produk kenamaan dari Prancis.
Demikian pula dengan dompet, sandal, sepatu dan pernak-pernik lainnya kwalitasnya juga bagus. “Dari dulu kan kerajinan kulit Tanggulangin sudah terkenal, sampai sekarang pun saya dan keluarga kalau mudik masih sering belanja ke Pasar Wisata Tanggulangin,” ujar Erfan, suami Puji Rahayu.
Sekedar diketahui, sebelum terjadinya semburan Lumpur Lapindo, pengrajin kulit di Sidoarjo
berjumlah sekitar 6000 orang. Namun, ketika semburan Lumpur datang, pengrajin mulai berguguran. Hampir separuh dari pengrajin kulit yang vakum. Bahkan, kawasan wisata kulit tanggulangin bisa dikatakan mati karena jarang ada pengunjung yang datang.
Banyak dari pengrajin yang gulung tikar beralih ke usaha lain. Namun, kini setelah masyarakat tahu kalau industri tas dan kulit tanggulangin tidak terimbas semburan Lumpur, masyarakat kembali lagi untuk membeli produk kulit dari Tanggulangin.
H Shodiqun, salah satu pengrajin tas dan kulit mengatakan kini kawasan Tanggulangin bisa kembali seperti semula. Menjadi ikon Sidoarjo yang terkenal dengan industri kulitnya. “Alhamdulillah, perajin kulit di Tanggulangin mulai kembali seperti semula,” tandasnya.
Shodikun mengaku, perekonomian perajin tas dan kulit di Tanggulangin kini mulai berangsur-angsurmembaik. Untuk itulah, perlu adanya promosi dari pemerintah daerah untuk mempromosikan Pasar Wisata Tanggulangin. “Siapa yang tidak tahu kerajinan kulit Tanggulangin. Itu perlu promosi yang maksimal,” tegasnya. (st-12)