SIDOARJO TERKINI
Headline Hukum & Kriminal Indeks

Jarang Dirazia, Gepeng Nyaman “Beroperasi” di Sidoarjo

Gepeng yang biasa beroperasi di perempatan Alun-alun Sidoarjo
Gepeng yang biasa beroperasi di perempatan Alun-alun Sidoarjo

(SIDOARJOterkini) Jumlah gelandangan dan pengemis (gepeng) yang datang ke Sidoarjo selama bulan puasa dan menjelang Lebaran bertambah banyak. Mereka tidak hanya mangkal di perempatan jalan, namun juga di Masjid.

Banyaknya gepeng yang beroperasi di wilayah Sidoarjo karena kurang aktifnya kinerja Satpol PP. Selama ini belum ada tindakan tegas terhadap gepeng sehingga tak lama kemudian kembali lagi.

Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, H Usman mengatakan, kembalinya gepeng ke jalanan memang menjadi masalah yang selama ini belum bisa terpecahkan. Namun minta pemerintah seharusnya bisa membuat kapok para gepeng. Salah satunya dengan terus menggiatkan razia rutin agar para gepeng tidak pernah lagi kembali menghiasi jalanan perkotaan.

BACA JUGA :  Kapolresta Sidoarjo Sambut Hangat Kunjungan Pelajar TK

Selama ini, lanjut Usman, Satpol PP kurang aktif. Kalau seandainya razia terus dilakukan razia, lama kelamaan pasti para gepeng takut dan tidak kembali lagi.”Kalau tidak rutin, sekarang dirazia, besoknya mereka (gepeng,red) pasti kembali lagi,” ujarnya.

BACA JUGA :  Jalin Silaturahmi, Babinsa Koramil 0816/15 Sukodono Bersama Bhabinkamtibmas Komsos Bersama Warga Bangsri

Politisi PKB tersebut mengatakan, harus ada ketegasan dari pemerintah melalui aparat terkait, yakni Satpol PP dalam melakukan penertiban. Jangan sampai ada gepeng yang berkeliaran.

Terpisah, Kepala Satpol PP Pemkab Sidoarjo, Mulyawan mengatakan bahwa selama ini razia rutin selalu mereka lakukan. Bahkan, dalam sepekan razia gepeng bisa dilakukan selama tiga kali. “Kita rutin merazia gepeng,” tandasnya.

BACA JUGA :  Kemenkumham Jatim Dukung Penerapan Keadilan Restoratif Sebagai Pidana Alternatif

Diakui oleh Mulyawan, selama ini para gepeng dipastikan akan kembali lagi ke jalanan. Faktornya bukan hanya lantaran terdesak masalah ekonomi, tapi juga karena sudah tidak ada rasa takut meski kerap terkena razia. Bukan hanya itu, para gepeng juga sudah mulai pintar mengatur jadwal. Mereka seolah-olah hafal kapan ada razia dan kapan waktu yang aman untuk mencari uang.(st-12)