SIDOARJO TERKINI
Headline Hukum & Kriminal Indeks

Jadi Korban Pemerkosaan, Hamil Delapan Bulan, Nyaris Diusir Warga

Korban pemerkosaan.
Korban pemerkosaan.

(JABONterkini) – Nasib naas menimpa Sebut saja Bunga (14), warga Trompo Asri, RT 11 RW 04, Kecamatan Jabon, Sidoarjo yang menjadi korban pemerkosaan oleh Lima pemuda didesanya hingga hamil 8 bulan, baru mendapatkan penanganan Polres Sidoarjo.

Ibu korban yang enggan disebutkan namanya kepada sidoarjoterkini.com mengatakan bahwa sebelum mengetahui anaknya hamil, selain mendapat omongan dari para tetangga bahwa tubuhnya terdapat perubahan, dirinya bertanya-tanya saat melihat gerak-gerik bunga ketika berjalan.

“Awakmu kenek opo nak kog mlakumu ngunu iku (kamu kenapa nak, kog jalanmu seperti itu,” kata Sang ibu, Sabtu (21-05-2016).

BACA JUGA :  Korban Tabrak Lari, Pemotor Tewas di Jalan Juanda Sedati

Mendengar pertanyaan ibunya, dengan rasa ketakutan Bunga mengatakan bahwa tidak ada apa-apa. Karena banyak tetangga yang bilang kalau anaknya mengandung, Sang ibu langsung membelikan tes kehamilan di apotik dan hasilnya Bunga hamil. Dengan rasa ketakutan, Bunga lantas mengaku bahwa sudah disetubuhi oleh Lima pemuda bahkan tiga diantaranya masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

“Saat itu dirinya mengaku disetubuhi oleh Lima orang secara bergiliran ketika sedang berangkat mengaji dan disekap dikamar. Setelah kejadian itu, anak saya diancam akan dibunuh jika mengadu,” tambahnya.

BACA JUGA :  Babinsa Koramil 0816/05 Tulangan Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Tlasih

Ironisnya, sejak tetangga mengetahui anaknya menjadi korban pemerkosaan, mereka dikucilkan dan diusir oleh lingkungan sekitar. Beruntung mereka masih mendapatkan izin untuk tinggal di bekas kandang bebek milik Zainul yang terbuat dari anyaman bambu.

Dirinya juga mengaku sempat mengadu kepada Kepala Desa setempat. Dari permasalahan itu, muncul suatu kesepakatan agar diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, bukannya mendapatkan solusi, malah nasib Bunga semakin tidak jelas. “Sampai saat ini tidak ada apa-apa. Malah kondisinya seperti ini,” imbuhnya.

BACA JUGA :  DPRD Sidoarjo Dorong Pemerintah Tingkatkan Program Pengentasan Kemiskinan

Pihak keluarga langsung melaporkan kasus itu ke polisi sejak bulan Desember lalu. Namun, sampai saat ini baru ditangani dan penanganan itu terkesan lamban. “Pelaku kedua kabarnya melarikan diri ke Bali, Pelaku pertama malah setiap hari lewat depan rumah, itu yang membuat kami semakin tidak nyaman,” pungkasnya.(alf)