SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan

Ironis, Pemkab Tidak Anggarakan Dana Khusus Bencana

image

Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Hadi Subiyanto

(SIDOARJOterkini)- Ironis, Pemkab Sidoarjo ternyata tidak mengalokasikan dana khusus untuk penanganan bencana. Pemkab hanya mengandalkan dana tak terduga yang besarnya sekitar Rp 3 miliar.

Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Hadi Subiyanto mengatakan harusnya pemkab mengalokasikan dana khusus untuk penanganan bencana. Bukan hanya mengandalkan dana tak terduga yang diperuntukkan umum.

Politisi asal Golkar itu menjelaskan, pihaknya sudah mengusulkan agar ada dana khusus bencana. “Sekarang ini kalau ada bencana masih menunggu dana tak terduga atau tanggap darurat,” ujar Hadi Subiyanto.

BACA JUGA :  Pertamina dan PGN SOR III Pastikan Ketersediaan Gas Bumi dan Kesiapan Satgas RAFI 2024

Ironisnya lagi, lanjut Hadi Subiyanto, ketika ada sekolah rusak dan bencana lainnya menggunakan dana hasil pengumpulan lelang bandeng. Harusnya ada dana on call yang sewaktu-waktu bisa cepat digunakan.

Dana on call bisa ditempatkan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau Dinas Pendapatan Pengelolaan Kuangan dan Aset (DPPKA). “Sekarang tidak ada dana on call sama sekali, dan itu sangat fatal,” tandas Hadi Subiyanto.

BACA JUGA :  Kemenkumham Jatim Sambut Baik Monev Pelayanan Pemasyarakatan Bulan Ramadhan

Anggota DPRD Sidoarjo dua periode tersebut menambahkan ketika ada bencana alam seperti puting beliung di Jabon, BPBD hanya mengharapkan dana tanggap darurat. Hal ini menyebabkan perbaikan rumah warga yang rusak belum bisa dilakukan.

Padahal, untuk menunggu dana tanggap darurat prosesnya cukup lama. Bahkan, dana bisa cair lebih dari seminggu.

BACA JUGA :  Polisi Ringkus Dua Pengedar Sabu Di Kamar Kos Kawasan Gedangan

Hadi Subiyanto mencontohkan ketika ada bangunan sekolah yang ambruk seperti di Desa Sidokepung, Buduran beberapa waktu lalu menggunakan dana hasil lelang bandeng. Demikian pula, SDN Sawotratap, kemudian SDN Balongbendo juga menggunakan dana hasi lelang bandeng.

Dana tersebut merupakan hasil dari lelang bandeng yang pesertanya swasta. Dana yang informasinya terkumpul sekitar Rp 3 miliar dikelola oleh pemkab.(st-12)