
(SIDOARJOterkini)- Ini dia alasan PLN Sidoarjo kenapa baru mengaliri listrik ke kawasan Pucukan, Kalisogo, Kecamatan Jabon. Padahal, jaringan listrik sudah dibangun lebih dari setahun.
Humas PLN area Sidoarjo, Dody Wardono mengatakan pihaknya hanya mengaliri listrik ke dua dusun itu. Sedangkan untuk pemeliharaan jaringan listrik ke dusun terpencil kini menjadi tanggungjawab PLN.
Dody mengakui jika belum dialirinya jaringan listrik ke dua dusun itu terkendala proses penyerahan. “MoU pemeliharaan jaringan listrik itu yang prosesnya lama. Kalau yang membangun jaringannya memang Pemkab Sidoarjo,”tandasnya.
PLN tidak boleh menerima penyerahan pemeliharaan jaringam begitu saja. Sebab, jaringan itu yang membangun pemkab. Perlu adanya MoU terkait pemeliharaan jaringan listrik ke dua daerah terpencil tersebut.
Sekedar diketahui, Pemkab Sidoarjo menganggarkan dana Rp 2,4 miliar untuk membangun jaringan listrik di Dusun Pucukan, Desa Kalisogo, Kecamatan Jabon.
Selama berpuluh-puluh tahun di beberapa dusun pesisir timur Sidoarjo belum mendapat aliran listrik permanen. Mereka memanfaatkan aliran listrik dari mesin diesel yang hanya dinyalakan saat malam hari saja.
Kenapa pemkab yang memasang jaringan listrik itu, padahal kebutuhan listrik menjadi tanggungjawab PLN. Tak lain karena PLN tidak mampu memasang jaringan ke kawasan itu. Mengingat, pelanggan yang ada disana tidaklah banyak dan tidak sepadan dengan biaya yang dikeluarkan.
Wilayah terpencil yang lebih dulu dipasang jaringan PLN adalah Dusun Kali Kajang. Proyek menghabiskan anggarkan Rp 2,5 miliar dari APBD 2013. Aliran listrik itu diambilkan dari Dusun Kali Alo, Desa Kupang, Kecamatan Jabon yang baru dipasang jaringan listrik tahun 2012.
Lokasi Dusun Kali Kajang dengan Kali Alo jaraknya sekitar 2,5 km dan itu yang paling dekat dibanding diambilkan dari Sidoarjo Kota atau dari wilayah Karanggayam. Pemasangan jaringan listrik di Kali Kajang bisa dimanfaatkan 108 Kepala Keluarga (KK) karena selama ini, warga hanya menggunakan generator untuk penerangan. Sementara di Kali Alo listrik yang ada saat ini sudah bisa dinikmati sekitar 70 KK.
Pemkab kemudian menganggarkam dana Rp 2,4 miliar di APBD 2014. Namun, setelah dipasang jaringan listrik ke Pucukan dan Kalikajang, baru bisa dialiri listrik akhir tahun 2015.(st-12)