SIDOARJO TERKINI
Headline Hukum & Kriminal Indeks

Ikuti UKT Sebuah Perguruan Silat, Remaja Sidoarjo Meregang Nyawa

 

Orang tua Korban menunjukkan surat pelaporan dari pihak Kepolisian

(SIDOARJOterkini) – Naas dialami Alif Risky Al Masih yang harus meregang nyawa saat mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) sebuah perguruan silat pada Minggu (11/9).

Remaja yang tinggal di Kelurahan Pucang RT 10/RW 03 Kecamatan Sidoarjo tersebut berpamitan kepada orang tuanya untuk mengikuti UKT sekitar 06.00 WIB.

“Dia pamit mengikuti UKT dan berangkat bersama rekannya,”ungkap Dedik Hainul Akbar (43) ayah korban.

Dijelaskan Dedik, dirinya mengijinkan saat anaknya pamit untuk mengikuti UKT karena dirinya melihat kondisi anaknya sehat. Namun setelah empat jam, dirinya mendapat kabar jika anaknya dibawa ke klinik.

“Sekitar pukul 11.30 WIB saya mendapat kabar dari dua pelatihnya yang mengatakan kalau Alif mengalami pingsan,”ujarnya.

BACA JUGA :  Pemkab Sidoarjo Kembali Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Tinggi dan Keagamaan Kuota 2.000 Penerima

Keduanya juga sempat menanyakan kepada Dedik apakah korban memilki riwayat penyakit sesak napas dan asma. Dedik pun menjawab jika korban tak memiliki asma dan sesak napas. “Kok bisa pingsan?,” ujar Dedik balik bertanya.

Pelatih korban lalu menjawab jika korban kelelahan. Dedik bersama istrinya, Vevi Vesta serta pelatihnya menuju RSUD Sidoarjo. Saat itu, korban sudah berada di ruang ICU UGD. Dedik pun terkejut melihat anaknya yang sudah koma.

Dedik mengatakan, jika anaknya sudah terpasang infus. Tak hanya itu, dari hidungnya juga keluar darah. Dedik pun merasa ada yang janggal dengan anaknya.

BACA JUGA :  Kemenkumham Jatim Sambut Baik Monev Pelayanan Pemasyarakatan Bulan Ramadhan

“Ini pasti ada apa-apanya. Ini enggak pingsan, tapi sudah koma,” ucapnya.

Ayah korban sempat beberapa kali menanyakan kronologisnya. Lagi-lagi, Dedik hanya mendapati jawaban jika anaknya kelelahan saat berlari. Sontak saja Dedik pun menolak keterangan itu.

Dedik lantas kembali menanyakan apakah ada kontak fisik saat kegiatan itu. Tim pelatih korban kompak menjawab jika tak ada kontak fisik. “Semakin sore anak saya semakin drop. Saya berfirasat jika anak saya enggak tertolong,” katanya.

Informasi dari tim medis, kata Dedik, anak pertama dari dua bersaudara yang duduk di bangku XII itu mengalami penyumbatan darah pada saluran pernapasan. Sehingga harus dipompa keluar. Saat hari kian sore, banyak anggota seperguruan korban datang.

BACA JUGA :  Pengenalan PSIAP dan Dukung ZI-WBBM, Kanwil DJP Jawa Timur II Adakan Media Gathering

Dedik pun mendapat informasi jika saat itu terdapat kontak fisik. Dimana usai berlari, terdapat pukulan dan tendangan ke tubuh para peserta UKT termasuk korban. Dedik mengatakan, sekitar pukul 18.00, korban akhirnya dinyatakan meninggal.

Korban akhirnya dimakamkan Senin (12/9) sekitar pukul 07.00. Atas kejadian tersebut, Dedik melaporkannya ke Polresta Sidoarjo. Dedik mengatakan, korban baru tiga bulan mengikuti silat. “Kebetulan kemarin itu latihannya gabungan. Dari beberapa ranting,” ujarnya.

Sementara Kasihumas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono meminta waktu terkait kejadian tersebut. “Mohon waktu ya,” ujarnya singkat. (cles)