SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan Politik & Pemerintahan

Glokalisasi sebagai Globalisasi: Pendidikan Indonesia Apa Seharusnya Bercermin dari Pembangunan Singapura?

Oleh : Arya Setya Nugroho (Dosen PGSD FKIP Unmuh Gresik)

Konsep Glokalisasi
Salah satu dampak globalisasi adalah membuka keraguan terhadap orisinalitas dan otentisitas budaya. Budaya Lokalitas/lokal itu sendiri merupakan konsekuensi globalisasi. Hampir tidak ada budaya yang tidak terhubung dari proses global. Fenomena globalisasi mewujudkan inovasi atau pun gagasan bagi masyakarakat Indonesia yang dimunculkan pada dunia global.

Glokalisasi merupakan pandangan global dan lokal yang dipadukan (The Oxford Dictionary of New Words, 1991:134 dikutip dalam Robertson, 1995:28). Penggunaan istilah glokalisasi sering digunakan mulai 1980-an, istilah lain glokalisasi adalah indigenization (pribumisasi). Beberapa ilmuan sosial mengklaim ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi dan politik, bahkan psikologi merupkan hasil dari sosial baratyang ditransplantasikan ke konteks non Eropa (Amerika Latin, Asi, Afrika). Aspek yang perlu diperhatikan dalam menghadapi glokalisasi adalah adaptasi terhadap isu global untuk kondisi lokal (Kachniarz, 2021).

Globalisasi bukan westernisasi

Globalisasi sering dikaitkan dengan istilah modernisasi dan westernisasi. Modernisasi merupakan proses sosial yang komprehensif, mulai dari aspek ekonomi, sosial, bahkan politik (Inglehart & Welzel, 2007). Westernisasi sendiri membawa dampak masuknya budaya dan perubahan perilaku dari budaya Barat (Darwis Nasution, 2017). Bentuk Westernisasi seperti 1) Fitur budaya yang ditiru dan bermutasi di negara sumber; 2) India dengan film Bollywood terpengaruh dengan film Hollywood (tema-tema lokal yang diproyeksikan menjadi film); 3) Dalam konteks Singapura, pembangunan Singapura bergantung pada teknologi dan modal “barat”, dan bergantung pada perusahaan multinasional untuk pertumbuhan ekonomi (Khondker, 2004). Mau kita sadari atau tidak bahwa dominasi Barat mulai dari pola pikir sampai pendidikan. Gaya bahasa yang lebih terlihat, orang lebih bangga menggunakan bahasa Inggris daripada bahasa lokal. Pendidikan banyak yang condong pada kurikulum Barat, seperti halnya penerapan kurikulum Cambridge di beberapa sekolah swasta di Indonesia.

BACA JUGA :  Berkah Ramadhan, Anggota Koramil dan Persit 0816/01 Sidoarjo Bagikan Paket Takjil

Glokalisasi dengan Hybridisasi

Ketika kita membahas tentang glokalisasi, beberapa ahli menyamakan dnegan hibridisasi. Glokalisasi, setidaknya ada 1 komponen tentang budaya lokal, sistem nilai dan praktik (Khondker, 2004). Hibridisasi merupakan pembentukan dari serangkaian gabungan konsep satu dengan konsep lain sehingga terjadinya sebuah konsep baru yang lebih baik. Sedangkan hibridisasi terlihat pada pendidikan di Singapura yang terdiri dari model Inggris dan Amerika Serikat.

Indonesia negara yang luas akan kekayaan suku, adat istiadat yang beraneka ragam. Keragaman kebudayaan berdampak pda kehidupan bermasyarakat. Keberagaman kebudayaan berbentuk kearifan lokal yang majemuk dan heterogen. Kearifan lokal di Indonesia menjadi simbol karakter kelompok atau masyarakat yang didalamnya terdapat nilai-nilai budaya (Priyatna, 2017). Nilai-nilai budaya lokal di Indonesia tersebar di setiap daerah yang sudah dijadikan budaya nasional dengan memadukan berbagai budaya daerah. Beberapa bentuk kearifan lokal di Indonesia diharapkan mampu bersaing dna menantang budaya global yang semakin berkembang.

BACA JUGA :  Truk Tabrak Motor di Jalan Sidorejo Krian, Pengendara Luka Serius

Teknologi dan Glokalisasi Perkembangan Singapura

Singapura mengejar tujuan menciptakan ekonomi berbasis pengetahuan sejak 1990-an. Terdapat dua aspek yang menjadikan pertumbuhan Singapura menjadi negara maju yaitu keterkaitan dengan pasar global dan keragaman budaya penduduk. Pada tahun 2004, penduduk Singapura terdiri dari 76% Cina; 14% Melayu; 7% India; 3% lainnya. Perkembangan Singapura sejak merdeka digambarkan sebagai transformasi masyarakat dunia. Perkembangan itu tidak lepas dari peran teknologi yang di adposi di Singapura. Muli dari transportasi, perbankan, berbagai aplikasi yang digunakan. Bahkan pada aspek pertanian ditemukan konsep glokalisasi, dimana penelitian yang berkaitan berdasar pada konteks budaya dan etika lokal. Perkembangan yang terjadi tidak luput dari konsep perumahan mereka yang memadukan barat dan lokal.

Glokalisasi dan pembangunan pendidikan berwawasan lingkungan masyarakat

Konsep globalisasi dan glokalisasi sebagai acuan memahami transformasi sosial di sebuah negara. Berbagai pembanguna dilakukan secara sinergi termasuk sumber daya manusia. Aspek sosial masyarakat menjadi tolak ukur pembangunan sumber daya manusia. Investasi sumber daya manusia dimaksudkan untuk menghasilkan kualitas manusia yang unggul. Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya dengan pendidikan. Dengan pendidikan membantu manusia untuk kerja, usaha, serta menjadi manusia yang lebih baik. Manusia dipengaruhi oleh lingkungan dan sosial budaya sekitarnya.. Sehingga pada akhirnya muncul konsep pendidikan yang melestarikan tradisi dan budaya, pendidikan berdasar global

BACA JUGA :  Pertamina dan PGN SOR III Pastikan Ketersediaan Gas Bumi dan Kesiapan Satgas RAFI 2024

Pembangunan Singapura dapat dijadikan contoh, bagaimana efektivitas glokalisasi yang dipadukan dengan globalisasi (budaya) menjadi nilai besar dalam beradaptasi atas perubaha sosial. Begitu juga pendidikan selain tetap menciptakan pendidikan berwawasan lingkungan (menjaga kearifan lokal) juga mengikuti perkembangan global. Hal tersebut menjadi konteks dan prinsip yang penting dalam mengkaji serta mengembangkan pendidikan berwawasan lingkungan.

Daftar Pustaka
Darwis Nasution, R. (2017). EFFECT OF THE DEVELOPMENT OF COMMUNICATION INFORMATION TECHNOLOGY ON LOCAL CULTURAL EXISTENCE Robby Darwis Nasution masyarakat sudah mengakui , menerima. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi Terhadap Eksistensi Budaya Lokal, 21(1), 30–42.
Inglehart, R., & Welzel, C. (2007). Modernization. In The Blackwell Encyclopedia of Sociology. https://doi.org/10.1002/9781405165518.wbeosm118
Kachniarz, M. (2021). Globalization or glocalization – global trends, local effects of territorial reforms. SHS Web of Conferences, 92, 07030. https://doi.org/10.1051/shsconf/20219207030
Khondker, H. H. (2004). Glocalization as Globalization: Evolution of a Sociological Concept. Bangladesh E-Journal of Sociology, 1(2), 12–20.
Priyatna, M. (2017). PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL. Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam, 5(10). https://doi.org/10.30868/ei.v5i10.6