(SIDOARJOterkini)-Masalah Liponsos belun ada penyelesaian. Antar instansi di Pemkab Sidoarjo tampaknya sama-sama bertahan pada argumennya.
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Sidoarjo harus segera mencari tempat pengganti Liponsos. Pasalnya, lahan yang ditempati saat ini akan digunakan untuk Akademi Komunitas (AK).
Kepala Dinsosnakertrans Sidoarjo Husni Thamrin mengatakan Diknas Sidoarjo sudah melayangkan surat ke Dinsosnaker agar eks SMAN 2 tersebut segera dikosongkan. “Seharusnya sudah ada tempat pengganti, baru Liponsos disuruh pindah,” tegasnya.
Mantan Kadishub ini mengungkapkan, Liponsos yang saat ini menempati lahan eks SMAN 2 sebenarnya sudah representatif. Selain berada di tengah kota, lahan dan bangunan tersebut juga tidak ditempati lagi.
Bangunan itu sangat tepat digunakan untuk tempat gelandangan dan pengemis (gepeng) yang terkena razia. Jika disuruh pindah, para gelandangan itu mau tempatkan dimana.
Seharusnya, lanjut Husni Thamrin, Diknas juga berpikir untuk kelangsungan penanganan gepeng jika Sidoarjo tidak memiliki Liponsos. Saat ini, Dinsosnakertrans belum memiliki pandangan untuk memindah penghuni Liponsos di tempat manapun. “Kita lagi mikir mau dikemanakan penghuninya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Diknas Sidoarjo Mustain Baladan mengakui, jika pembangunan AK akan menggunakan lahan eks SMAN 2 Sidoarjo. Bahkan, pihaknya sudah melakukan serah terima lahan tersebut ke Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pelaksana pembangunan AK.
Bahkan, anggaran senilai Rp 4 milair siap digelntorkan untuk pembangunan AK. “Targetnya 2016 ini Liponsos sudah harus pindah bangunannya dan siap dibangun,” jelas Mustain.
Ditanya bagaimana dengan nasib Liponsos ? Mustain menegaskan sudah memberikan pilihan relokasi Liponsos ke Dinsosnaker untuk pindah ke bangunan SD Wonomelati Krembung. Di kawasan tersebut sudah ada bangunan yang siap untuk dihuni penghuni Liponsos. (st-12)