SIDOARJOterkini – Upaya pencarian dan evakuasi korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terus dikebut. Tim SAR gabungan menargetkan seluruh proses evakuasi bisa diselesaikan pada Senin (6/10/2025), meski medan di lokasi masih menyulitkan petugas.
Komandan Tim SAR Surabaya, Nanang Sigit, mengatakan pihaknya berupaya keras menuntaskan seluruh pencarian korban. Namun, proses di lapangan sangat bergantung pada kondisi reruntuhan dan keamanan tim penyelamat.
“Untuk hari ini kami berusaha agar bisa diselesaikan semua. Tapi tentu kami harus melihat kondisi di lapangan nanti, apakah proses evakuasi memungkinkan atau tidak,” ujarnya, Senin (6/10/2025).
Nanang menjelaskan, hingga saat ini sekitar 75 persen material bangunan sudah berhasil dipindahkan. Sementara 25 persen sisanya masih menjadi fokus utama karena di area tersebut terdapat kolom beton besar yang masih terikat dengan bangunan lain yang belum roboh.
“Di sisa 25 persen itu ada kolom-kolom beton besar yang masih kuat dan menempel pada gedung sebelah. Jadi perlu kehati-hatian tinggi dalam proses pemotongan dan pemindahannya,” jelasnya.
Ia menambahkan, tim saat ini tidak lagi berpatokan pada dugaan titik korban sebelumnya, tetapi langsung fokus pada area yang diyakini masih terdapat korban di bawah puing-puing bangunan.
“Kami sudah fokus pada area yang kemungkinan besar masih ada korban. Namun untuk data pasti, kami belum bisa menyampaikan karena memang tidak ada data yang benar-benar akurat,” tegas Nanang.
Hingga Senin siang, belum ditemukan kembali bagian tubuh korban baru. Setiap temuan body part yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur.
“Kami hanya mengevakuasi dan menyerahkan ke pihak identifikasi. Nanti tim DVI yang akan menyampaikan hasil resminya,” imbuhnya.
Tim SAR gabungan tetap optimistis proses pencarian dan evakuasi dapat rampung hari ini atau paling lambat besok pagi, bergantung pada tingkat kesulitan dalam pemindahan struktur beton yang masih menumpuk di lokasi kejadian.(cles)