SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan Politik & Pemerintahan

Enam Ruang Kelas SMPN 1 Sukodono Rusak Berat, Dispendik : Sudah Dianggarkan Pusat

 

Rombongan Komisi C saat melakukan Sidak di SMPN 1 Sukodono

(SIDOARJOterkini) – Ruang kelas di SMPN 1 Sukodono mengalami rusak berat. Setidaknya ada enam kelas rusak berat dan 2 kelas rusak ringan.

Bahkan, sebelum pandemi covid-19, siswa-siswi disana harus belajar di luar kelas, laboratorium dan masjid.

Laboratorium bahasa, IPA dan Musik juga dijadikan tempat belajar mengajar, sebab di SMNP 1 Sukodono memiliki seribu lebih siswa. Kelasnya hanya ada 30. Itupun banyak yang rusak.

Mendapat laporan, keadaan kelas di SMPN 1 Sukodono banyak yang rusak. Komisi C DPRD Sidoarjo langsung sidak. Benar saja, kondisinya sudah tidak layak. Harus di renovasi.

BACA JUGA :  Usai Libur Lebaran, KB-TK Al Muslim Gelar Halal Bihalal  

“Kondisi gedung sudah tidak layak, atapnya banyak yang roboh, dindingnya retak, harus segera dilakukan renovasi, agar tidak sampai membahayakan para siswa,” Kata Anang Siswandoko Wakil Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, saat dikonfirmasi, Minggu 20 September 2020.

Beruntung, saat ini sekolah masih dilakukan daring (dalam jaringan), tapi, konsisi seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab, ketika sewaktu-waktu proses belajar mengajar dengan tatap muka, maka sangat membahayakan.

BACA JUGA :  Kemenkumham Jatim Dukung Penerapan Keadilan Restoratif Sebagai Pidana Alternatif

“Dinas terkait harus segera menindaklanjuti, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ucap Ketua Fraksi Gerindra itu.

Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo Asrofi menerangkan rehab enam kelas yang rusak di sana diambil alih oleh pemerintah pusat. Sudah dianggarkan pada 2019 lalu, menggunakan dana DAK (Dana Alokasi Khusus)

BACA JUGA :  Kapolresta Sidoarjo Sambut Hangat Kunjungan Pelajar TK

“Pengajuan perbaikannya sudah mulai tahun kemarin, bahkan gambar designya sudah detail,” katanya.

Tahapan pengerjaan sebenarnya pada 2020. Sayangnya, karena pandemi, anggaran tersebut terkena refocusing, perbaikannya pun harus ditunda.

“Bisa jadi 2021 nanti mulai perbaikan, memang totalnya enam kelas,” ungkap Asrofi.

Karena sudah mendapat alokasi perbaikan dari DAK, maka rehab tidak bisa dari APBD Sidoarjo. Biar tidak dobel.(pung/cles).