SIDOARJO TERKINI
Advertorial Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan Politik & Pemerintahan

DPRD Sidoarjo Minta Desa dan Kelurahan Aktif Data Warga Isoman Covid 19

 

 

 

Ruang Isolasi Terpusat yang disiapkan Pemkab Sidoarjo

(SIDOARJOterkini) – Komisi D DPRD Sidoarjo menaruh perhatian penuh terhadap warga yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman) di rumah karena terjangkit Covid-19. Apalagi saat ini ada kebijakan jika warga isoman harus dipindah ke tempat isolasi terpusat (isoter). Karena itu diharapkan ada pendataan yang jelas terkait jumlah isoman di setiap kelurahan maupun desa di 18 kecamatan.

Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Dhamroni Chudlori mengatakan, pendataan sangat penting dilakukan. Hal itu untuk mengetahui jumlah warga isoman di setiap RT/RW, desa dan kelurahan. Jika data sudah dipegang oleh Dinas Kesehatan maupun aparat desa dan kecamatan, maka akan mudah melakukan monitoring.
“Harus tahu mana warga yang isoman dan tidak,” katanya.

Ketua Komisi D H Dhamroni Chudlori

Politisi PKB itu menegaskan, pendataan juga untuk menyesuasikan jumlah bantuan dari dapur umum Dinas Sosial Sidoarjo. Baik terkait pasokan makanan dan minuman hingga obat-obatan. Namun, jika tidak terkontrol dan tidak terdata, maka akan sangat membahayakan.
“Kita tidak tahu kondisinya seperti apa. Baru sudah parah ketahuan dan tidak tertolong kan kasihan,” jelasnya.

Karena itu, imbuhnya, pihak RT/RW harus jemput bola untuk mendata warganya. Di sisi lain, juga akan bisa memonitor aktivitas warga isoman tersebut. Agar tidak keluar rumah karena pasokan logistiknya sudah terpenuhi.
Rencana pemindahan warga isoman di rumah ke isoter juga harus diimbangi dengan fasilitas memenuhi. Sebanyak sembilan isoter yakni, di Puskesmas Porong, SMPN 2 Taman, SMPN 2 Sidoarjo, Puskesmas Sedati, Mal Pelayanan Publik, Rusunawa Tambak Kemerakan Krian, Hotel Delta Mayang, Rusunawa Tambah Sawah dan isoter Kureksari harus terus dipantau.

BACA JUGA :  Pertamina dan PGN SOR III Pastikan Ketersediaan Gas Bumi dan Kesiapan Satgas RAFI 2024

“Isoter harus nyaman dan diharapkan bisa semakin menambah semangat warga yang terjangkit Covid-19,” ucapnya.

Anggota Komisi D Abdillah Nasih

Anggota Komisi D Abdillah Nasih menambahkan, pasokan logistik di isoter harus diutamakan. Makanan bergizi dan vitamin harus ditunjang dengan baik. Termasuk pemeriksaan secara berkala oleh dokter jaga di masing-masing isoter.
“Warga tanpa gejala dan gejala ringan diharapkan bisa cepat sembuh tanpa harus isolasi ke rumah sakit rujukan,” terangnya.

Menurutnya, pendataan warga yang isoman memang sangat penting. Terutama jika harus dipusatkan di isoter. Jangan sampai ada warga isoman yang masih isolasi di rumah.

BACA JUGA :  WS Danramil 0816/02 Candi Hadiri Pelantikan Perangkat Desa Kedungkendo

“Aturannya seperti apa harus jelas. Jangan ada kecemburuan saat dipindah ke isoter semua,” jelasnya.
Pendataan yang jelas, imbuh Nasih, bisa membuat Dinas Kesehatan dengan cepat melakukan tracing dan testing. Sehingga tidak ada penularan secara masif di klaster keluarga maupun pemukiman dan perumahan.

Anggota Komisi D Bangun Winarso

Anggota Komisi D Bangun Winarso menegasskan, warga yang menjalani isoman diharapkan juga terbuka dan melapor ke RT/RW maupun desa dan kelurahan. Harapannya bisa dibantu dalam pemenuhan makanan dan minuman.

“Tidak akan dikucilkan. Justru tetangga akan membantu untuk pemenuhan makanan. Masyarakat kita sudah sangat peka untuk ikut membantu,” ujarnya.

Karena itu, pendataan harus dilakukan secara bertahap. Pihak RT/RW harus terus berkoordinasi dengan warganya. Termasuk jumlah warga isoman yang nantinya dialihkan ke isoter.
“Tujuannya baik agar kita bisa mengendalikan penyebaran Covid-19 di Sidoarjo,” jelasnya.

Menurutnya, semua pihak harus sama-sama bekerjasama dalam mencegah penyebaran Covid-19. Termasuk pelaksanaan protokol kesehatan yang harus rutin dilakukan. Dengan gaya hidup new normal diharapkan bisa mengurangi jumlah penderita penyakit menular tersebut.

“Tren jumlah pasien Covid-19 yang menurun harus terus kita jaga. Sidoarjo masih di zona merah dan kita harus kerja keras untuk sama-sama menurunkan jumlah penderita,” tegasnya.

BACA JUGA :  Pemkab Sidoarjo Kembali Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Tinggi dan Keagamaan Kuota 2.000 Penerima

Seperti diketahui, petugas gabungan bakal menjemput warga yang menjalani isoman di rumah. Mereka akan dipindah ke sembilan lokasi isoter yang tersebar di wilayah Sidoarjo. Hal itu dilakukan agar tak terjadi klaster baru perumahan.

Rabu (18/8) sore, apel gabungan digelar di halaman Mapolresta Sidoarjo. Sejumlah petugas gabungan, TNI, Polri, Satpol PP dan sejumlah ormas diberi arahan. Mereka akan menjemput warga yang isoman agar bisa dipindah ke lokasi isoter.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengatakan, kepastian itu harus dilakukan untuk menghindari bahaya yang lebih besar. Yaitu, munculnya klaster perumahan. Sehingga gerakan yang dilakukan bukan lagi pasif, namun lebih aktif kembali. Sehingga jumlah kasus penyebaran Covid-19 bisa ditekan.

“Fasilitas isoter sangat baik sekali. Mulai makanan yang bergizi, hingga pemberian vitamin yang akan terus dijaga. Termasuk tenaga kesehatan yang akan siap siaga di lokasi isoter pada masing-masing wilayah,” ungkapnya. (ST-18)