(SIDOARJOterkini)- Menepis anggapan tidak menghormati kelahiran Nabi Muhammad SAW, DPD PKS Kab. Sidoarjo mengadakan maulid nabi bersama seluruh jajaran pengurus struktural dan kader di kantor DPD PKS Sidoarjo.
Hadir pula dalam perigatan ini, Ketua DPD PKS Kab. Sidoarjo, Anang Ma’ruf, anggota DPRD Sidoarjo, Aditya Nindyatman dan Kusman. Tampak juga mantan Sekretaris Robithoh Ma’ahid Islamiyah Jawa Timur KH Abdul Muhith AZ, yang juga diminta memberikan tausiyah.
KH Abdul Muhits diatas mengatakan, dirinya selama ini sudah tahu dan faham kalau PKS juga memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. “Saya menyatakan tidak benar kalau PKS anti ‘muludan’ atau maulid. Lha wong dimana-mana saya menjumpahi PKS mengadakan maulid Nabi,” ujarnya Minggu (3/1/2016).
Kyai Muhit menjelaskan, tujuan muludan adalah agar kita mengingat-ingat perjalanan Rasulullah mulai sejak lahir hingga meninggal. Beliau mencontohkan Shalahuddin Al Ayubbi yang selalu mengadakan maulid nabi. “Hingga suatu saat beliau tidak memiliki harta, namun tetap ingin mengadakan maulid nabi. Dia habiskan gajinya 10 bulan agar dapat menyelenggarakan maulid nabi,” jelas pria yang akrab dipanggil Gus Muhit asal Siwalanpanji Buduran itu.
Anang Ma’ruf berharap akhlaq mulia Rasulullah dapat menjadi tauladan bagi pemimpin dan masyarakat Sidoarjo. “Ketauladanan akhlaq mulia Rasulullah selayaknya menjadi contoh bagi pemimpin baru Sidoarjo kedepan,” harapnya.
Kyai Muhit sebagai tokoh NU sengaja dipilih sebagai pembicara sebagai bukti bahwa PKS dan NU memiliki banyak kesamaan dalam mensyiarkan Islam.”Tujuan dakwah PKS dan NU tidak jauh beda, dan sebagian besar warga PKS Sidoarjo adalah warga NU,” jelas Anang yang juga merupakan anggota NU SeketiSeketi, Balongbendo itu.(st-13)