SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pilbup Sidoarjo 2020

Diprotes Cabup-cawabup, Penetapan Surat Suara Ditunda

Cawabup nomer urut 2 Tan Mei Hwa saat memeriksa surat suara.
Cawabup nomer urut 2 Tan Mei Hwa saat memeriksa surat suara.

(SIDOARJOterkini) KPU Sidoarjo memilih menunda untuk menetapkan surat suara cabup-cawabup untuk Pilkada Sidoarjo. Pasalnya, Cabup-cawabup yang menghadiri acara rapat pleno Persetujuan Desain Surat Suara di kantor KPU Sidoarjo memprotes desain surat suara.

Alasannya, desain surat suara itu, bentuknya dianggap tidak adil karena ukuran fotonya tidak sama. Selain itu, hologram yang dilekatkkan di surat suara menempel layaknya hologram dalam uang kertas. Apalagi, hologram itu untuk menunjukkan keabsahan dan keaslian dari surat suara itu.

“Sebelum ditandatangani surat suara harus dikoreksi jenis kertas berapa gram, hologram terdaftar di lembaga resmi apa tidak,” ucap Imam Sugiri, Cawabup nomer urut 4.

BACA JUGA :  Jelang Pilkada Sidoarjo, Partai Golkar Akan Gelar Silaturahmi Kebangsaan

Selain itu, Imam Sugiri meminta ukuran fotonya dan Cabupnya, Warih Andono harus diperbesar. Alasannya, fotonya hanya berukuran 1,6 centimeter. Sedangkan cabup-cawabup lainnya ukurannya 2,5 centimeter sampai 3,4 centimeter.

Hal yang sama disampaikan Calon Bupati (Cabup), Hadi Sutjipto. Pihaknya meminta hologram yang ada di dalam surat suara masuk dan menempel ke dalam layaknya uang. Alasannya, hologram dalam surat suara menunjukkan keaslihan surat suara itu.
“Saya positif thinking saja. Jangan sampai hologram surat suara yang menunjukkan keaslian malah menjadi bahan protes saat perhitungan,” ujar cabup nomer urut 1 ini.

Hologram yang ditempel di kertas suara bisa dilepas. Hal ini akan menimbulkan kerawanan, karena jika nantinya dilepas, dikhawatirkan membuat surat suara tidak sah. “Hologramnya bisa dicopot. Harusnya hologram dipasang kayak uang kertas,” tegasnya.

BACA JUGA :  Polisi Ringkus Dua Pengedar Sabu Di Kamar Kos Kawasan Gedangan

Sementara Ketua KPU Sidoarjo, M Zainal Abidin menegaskan rapat itu dalam rangka meminta masukan dari 4 paslon. Menurutnya, untuk meratakan wajah dan foto di surat suara karena harus memotong ukuran kopyah di foto pasangan nomer urut 4.
“Jika mau disejajarkan akan susah. Tapi tetap masukkan dalam agenda perbaikan,” jelasnya.

KPU akan menyesuaikan warna sesuai permintaan pasangan calon dan anggaran surat suara lebih dari Rp 200 juta maka akan dilelang. Dan percetakannya didampingi Panwaslu dan polisi. “Nanti kalau sudah disepakati desainnya baru dicetak. Soal hologram (security paper) agar tak dicetak pihak lainnya. Rahasia lainnya belum bisa kami sampaikan,” pungkas Zainal.

BACA JUGA :  Pertamina dan PGN SOR III Pastikan Ketersediaan Gas Bumi dan Kesiapan Satgas RAFI 2024

Rencananya, KPU akan mencetak surat suara yang mau dicetak 1.376.945 ditambah 2,5 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) per Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Karena belum ada kata sepakat soal desain, akhirnya penandatanganan desain ditunda, Kamis (29/10/2015). Dalam pemeriksaan kertas suara itu dihadiri cabup nomer urut 1, HMG Hadi Sutjipto, cawabup nomer urut 2 Tan Mei Hwa, cawabup nomer urut 3 Nura Achmad Syaifudin dan cabup cawabup nomer urut 4 Warih Andono dan Imam Sugiri. (st-12)

Berita Terkait

Tunggu Turunnya Rekom, Gerindra Pastikan Usung Cabup-Cawabup Sendiri

redaksi sidoarjo terkini