(SIDOARJOterkini) – Para Pendamping Desa di Kabupaten Sidoarjo diharapkan dukungannya dalam mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Sidoarjo, Probo Agus Sunarno.
Kata Probo, para Pendamping Desa bisa ikut mensupport keberadaan BUMDes di masing-masing desa yang didampingi. Harapannya, BUMDes bisa berkembang menopang perekonomian desa dan bisa menambah Pendapatan Asli Desa (PADes).
“Tolong teman-teman Pendamping Desa tetap support pengembangan BUMDes,” cetus Probo saat membuka acara Pembinaan Tenaga Pendamping Profesional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TPP-P3MD) Tahun 2020, di Aula Kantor PMD Sidoarjo, Selasa, 17 Maret 2020.
Di kesempatan ini, Probo juga menekankan pentingnya sinergitas program dalam pendampingan desa dan berharap para pendamping desa ikut mendorong transparansi APBDes.
“Kami minta pendamping desa ikut mengingatkan pemdes agar tidak terlambat mengupload APBDes di website Sistem Informasi Desa (SID). Sebab APBDes bisa dicairkan kalau sudah diuplod di SID,” tandas Probo.
Sementara itu, Kepala Bappeda Sidoarjo Heri Soesanto memaparkan pentingnya sinkronisasi P3MD dengan OPD Sidoarjo. Adapun program prioritas yang bisa diselaraskan di tingkat desa diantaranya pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), konvergensi pencegahan stunting dan pembangunan sarana prasarana sanitasi air bersih.
Di acara yang sama, Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo, Mustain, menyatakan Pendamping Desa bisa berperan mempromosikan potensi desa yang didampinginya.
“Pendamping desa bisa berperan agar desa layak berita,” cetus Mustain.
Peran tersebut, mulai dari membantu Pemdes berkomunikasi dengan wartawan agar potensi desa menjadi sebuah pemberitaan positif. Caranya bisa melalui Press Release, Jumpa Pers, Media Gathering dan Press Tour Desa.
Tidak hanya melalui media massa, Pendamping Desa bisa membantu Pemdes mempromosikan potensi desa, berupa tulisan, foto dan video, melalui media sosial (medsos), misalnya Facebook, Twitter maupun Instagram.
Di sisi lain, Koordinator Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Sidoarjo, Ulul Azmi, menekankan pentingnya peningkatan soliditas teamwork dalam pendampingan desa, percepatan data pelaporan sebagai hasil capaian pendampingan dalam Data Terpadu Desa (DTD) serta sinergitas dengan pemangku kepentingan di semua jenjang tingkatan. (st-12/cles)