(SIDOARJOterkini)-Dalam perebutan kursi jajaran direksi PDAM Delta Tirta, dari delapan pendaftar yang lolos administrasi kini tinggal enam orang. Dua peserta yang tidak lolos tersandung tahapan seleksi yang dilakukN panitia.
Diantaranya, hasil presentasi business plan yang menjadi syarat peserta, satu peserta dinyatakan tidak lolos. Peserta tersebut yaitu Heru Firdausi yang saat ini menjabat kepala cabang Porong.
Dalam website www.pdamsidoarjo.co.id, berdasarkan pengumuman yang dirilis 21 Oktober lalu nama Heru tidak tercantum dalam daftar tujuh peserta yang lolos.
Selanjutnya, dalam seleksi Assessment Centre yang dilaksanakan pada 27-28 Oktober, satu peserta yang mengikuti seleksi gugur.
Ketua tim seleksi Direksi PDAM Delta Tirta MG Hadi Sutjipto mengatakan, dari delapan peserta yang mendaftar hanya enam yang mampu melewati tahapan seleksi selanjutnya. Dua peserta yang tersingkir dianggap belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan. “Nama yang tidak lolos dalam Assessment Centre akan ditampilkan dalam website,” ujarnya.
Wakil bupati Sidoarjo tersebut menambahkan, dari enam peserta yang lolos akan mengikuti seleksi lanjutan. Masih ada tahap lagu yang harus dilewati oleh masing-masing peserta.
Jika dalam seleksi akhir, semua peserta memiliki nilai yang tinggi, pihaknya akan menyerahkan peserta ke Bupati Sidoarjo Saiful Ilah. Bupati yang nantinya akan memilih empat direksi dari enam calon nama yang disodorkan. “Haknya bupati untuk menyeleksi, jika keenamnya nilainya tinggi,” jelas Hadi Sutjipto.
Enam peserta yang lolos memiliki kualitas dan kemampuan yang berbeda. Pemahamanannya tentang PDAM juga mendalam. Baik itu orang dalam maupun orang luar PDAM. Semua peserta memiliki peluang yang sama.
Pendaftar ternyata tidak ada yang mencalonkan menjadi direktur keuangan. Meski demikian, nantinya peserta lolos bisa mengambil posisi tersebut. Panitia yang akan menilai peserta yang layak duduk di kursi direktur keuangan.
Dalam rilis di website www.pdamsidoarjo.co.id tertulis tujuh nama yang lolos seleksi yakni, Aris Ardiansyah, Iewan Prasetya dan Joko Suyono ketiganya mendaftar sebagai direktur utama. Kemudian Bambang Ribut S, Supriyono dan Bhima Aries Diyanto mendaftar sebagai direktur pelayanan. Sedangkan Sugeng Mujiadi mendaftar sebagai direktur operasional. (st-12)