
SIDOARJOterkini — Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo, yang dikenal sebagai pintu gerbang menuju Kabupaten Sidoarjo sekaligus memiliki situs religi bersejarah, makam Syeikh Sayyid Ibrahim Al-Jaelani atau Mbah Bungur, merayakan Hari Jadi ke-1165 pada Jumat (31/10).
Perayaan tahun ini terasa istimewa dengan kehadiran Bupati Sidoarjo, H. Subandi, S.Pd., M.M., yang turut berziarah ke makam Mbah Bungur di Jalan Bungurasih Tengah. Di sana, ia memanjatkan doa bersama warga dan menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk merenovasi makam Mbah Bungur agar lebih nyaman bagi para peziarah.
“Insha Allah makam Mbah Bungur akan kita perbaiki agar peziarah merasa lebih nyaman saat berziarah,” ujar Bupati Subandi dalam sambutannya.
Menurut Bupati, Desa Bungurasih bukan hanya dikenal karena letaknya yang strategis berbatasan dengan Kota Surabaya, tetapi juga karena sejarah panjang dan peran pentingnya dalam perjalanan Kabupaten Sidoarjo.
“Usia desa yang telah mencapai 1165 tahun adalah bukti kuat bahwa Bungurasih memiliki sejarah, kontribusi, dan semangat kemajuan yang luar biasa. Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas eksistensi dan kemajuan yang telah dicapai desa ini,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Subandi juga menandatangani Prasasti Kancana Hari Jadi Desa Bungurasih, sebagai simbol komitmen bersama untuk menjaga warisan sejarah sekaligus mendorong pembangunan berkelanjutan.
“Mari jadikan momentum hari jadi ini sebagai titik tolak untuk terus maju, bersatu, dan berinovasi demi Bungurasih yang lebih baik, lebih hijau, dan lebih sejahtera,” ajaknya.
Ia juga berpesan kepada perangkat desa dan masyarakat Bungurasih agar terus meningkatkan pelayanan publik yang cepat dan ramah, menjaga kondusivitas lingkungan, serta memperkuat semangat gotong royong dan kepedulian terhadap kebersihan serta penghijauan.
“Selamat Hari Jadi ke-1165 Desa Bungurasih. Semoga desa ini semakin jaya, warganya makin makmur, dan tetap menjadi kebanggaan Kabupaten Sidoarjo,” pungkas Bupati Subandi.
Desa Bungurasih dikenal memiliki nilai sejarah dan religi yang kuat. Makam Mbah Bungur, atau Ki Ageng Bungur, dipercaya warga sebagai salah satu wali penyebar ajaran Islam di kawasan tersebut dan hingga kini menjadi tujuan ziarah bagi masyarakat dari berbagai daerah.(cles)
