(SIDOARJOterkini) – Berawal dari keprihatinan kondisi pandemi Covid-19 yang membuat turunnya pendapatan, Solikhudin (47) warga Desa Sentul Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo menekuni budidaya ikan Koi, keuntungan jutaan rupiahpun berhasil diraupnya.
Budidaya ikan Koi yang dirintis oleh pria yang juga sebagai sekretaris desa setempat pada pertengahan tahun 2020 tersebut telah berkembang dan mampu mengangkat pendapatan ekonomi keluarganya.
“Saya mulai merintis budidaya ikan Koi disaat semua orang kebingungan masalah ekonomi karena pandemi Covid-19,”ungkapnya, Kamis 08 April 2021.
Dikatakan Solikhudin, kebanyakan warga Sentul membudidayakan ikan tambak, namun dirinya ingin mengembangkan usaha budidaya ikan hias jenis Koi yang saat itu pemasarannya sangat bagus.
“Modal tidak terlalu besar, saat itu untuk pengadaan kolam habis biaya sekitar Rp 10 Juta dan pengadaan bibit senilai Rp 30 Juta,”ujarnya.
Untuk pemasarannya lanjut Solikhudin, tidak terlalu sulit karena sudah banyak para tengkulak yang datang membeli ikannya. Harganyapun lumayan bagus, untuk ikan koi lokal jenis Sowa ukuran 20-30 cm laku antara Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per ekornya.
“Harga segitu itu untuk ikan koi lokal yang corak warnanya memudar karena corak warna dan jenis ikan Koi sangat menentukan harganya,”ucapnya.
Selama ini bibit Ikan Koi didatangkan dari luar daerah seperti Blitar dan Tulungagung. Kedepannya, Solikhudin akan melakukan penetasan sendiri.
“Beberapa indukan ikan koi sudah saya siapkan untuk penetasan sendiri,”ujarnya.
Untuk mendapatkan corak warna yang bagus dan bervariasi, Indukan Koi betina harus disilangkan dengan pejantan dengan corak dan warna yang bermacam-macam.
“Satu Koi betina bisa disilangkan dengan tiga pejantan yang harus dicari variasi warna yang bagus, dan nantinya bibit yang dihasilkan pun akan seperti pejantannya,”papar pria yang mulai melirik budidaya ikan lele putih itu. (nic/cles)