SIDOARJO TERKINI
Gaya Hidup & Romantika Headline Indeks

BKSDA Akan Evakuasi Buaya Dari Sungai Porong

image

Warga yang ingin melihat buaya di Sungai Porong

(KREMBUNGterkini)-Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur akan mengevakuasi buaya yang ada di Sungai Porong. Pasalnya, buaya itu diperkirakan jumlahnya hanya satu dua ekor saja.

Buaya yang dalam dua pekan ini muncul di Sungai Porong, kawasan Dusun Awar-awar, Desa Tambakrejo, Kecamatan Krembung, diduga buaya piaraan yang dilepas di Sungai Porong. “Untuk evakuasi kami masih menunggu kesepakatan dengan warga setempat,” ujar Kepala Resort Wilayah 9 BBKSDA Jawa Timur Eko Setia Budi didampingi Kepala Bidang Wilayah II Gresik dan Sidoarjo Indri Faulina di bantaran Sungai Porong lokasi munculnya buaya, Senin (1/6/2015).

BACA JUGA :  Tabrakan Beruntun Libatkan Tiga Truk di Jalan Bligo Candi, Satu Sopir Terjepit

Munculnya buaya di Sungai Porong mengundang banyak pengunjung. Karena lokasi munculnya buaya berpindah-pindah,  BKSDA akan menentukan langkah evakuasi. BKSDA juga sudah menerjunkan tim untuk memantau pergerakan buaya itu.

Selanjutnya, evakuasi akan kita musyawarahkan dengan pihak desa Tambakrejo. Kalau warga desa mengendaki buaya ini perlu dievakuasi, BKSDA akan segera mengevakuasi.

BACA JUGA :  Pererat Silaturahmi, Anggota Koramil 0816/05 Tulangan Gelar Halal Bihalal

Lain halnya jika warga tidak menghendaki buaya ini dievakuasi BKSDA juga tidak masalah.”Harus ada pernyataan dari pihak desa,” ujar Eko Setia Budi.

Tim dari BKSDA sudah memantau sejak berita munculnya buaya di Sungai Porong tersiar. Hasil pantauan, ternyata hanya 2 ekor.

Eko Setia Budi menambahkan kalau munculnya buaya ini hanya 1 ekor atau hanya 2 ekor itu harus di evakuasi. Pihaknya akan meminta bantuan dengan tim binaan.

BACA JUGA :  Gelar Halalbihalal dengan Insan Pers, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Kenalkan Produk Ramah Lingkungan

Buaya itu juga disinyalir piaraan yang sengaja dilepas atau memang lepas dan masuk ke Sungai Porong. Karena kalau buaya berasal dari muara mestinya berjumlah banyak.

Saat evakuasi, warga di himbau tidak mendekat ke sungai. Hal ini untuk memudahkan evakuasi. Kapan evakuasi dilakukan, tentunya setelah ada kesepakatan dengan warga. (st-12)