(SIDOARJOterkini) – Memasuki tahapan Pilkada Sidoarjo 2020 banyak hal yang perlu diselesaikan, khususnya soal Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sering kali bermasalah pada saat menjelang pencoblosan.
Menanggapi hal itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sidoarjo sudah mempersiapkan suatu aplikasi yang dapat mendeteksi data pemilih ganda, hal ini dilakukan untuk meminimalisir adanya kecurangan dalam proses pilkada Sidoarjo.
“Nama Aplikasinya VTALL. Aplikasi ini dapat mendeteksi 7 parameter kegandaan data, salah satunya NIK, Nama, Tempat Lahir, Jenis Kelamin dan lain sebagainya,” Kata Haidar Munjid Ketua Bawaslu Sidoarjo, Rabu 26 Februari 2020.
Setelah ditanya terkait data pemilih yang sudah meninggal tapi tetap masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), Haidar akan melakukan koordinasi dengan Dispendukcapil Sidoarjo.
“Dispendukcapil kan bersifat pasif, tentu kami akan melakukan koordinasi untuk menyisir DPT fiktif,”ungkapnya.
Selanjutnya, Alumni PMII Sidoarjo itu juga akan melakukan seleksi secara manual yang akan di lakukan oleh Panitia Pengawas Desa (PPD) yang sudah tersebar di seluruh desa atau kelurahan di Kabupaten Sidoarjo.
“Kita akan tetap seleksi secara manual. Tapi nanti kami akan terus bersinergi dengan KPU, sesuai dengan tupoksi masing-masing,”ujar Haidar. (pung/cles)