SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan

Balita Tujuh Bulan Menderita Penyumbatan Empedu, Harus Transpalasi Hati Tak Ada Biaya

img-20161101-wa0050

(SIDOARJOterkini) – Malika Almahira, anak pertama dari pasangan Iqballudin (24) dan Meiyanawati Dewi (22) warga Perumtas III, Blok 04/35, Desa Kepuh Kemiri, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo terpaksa dirujuk ke RSU Dr Soetomo Surabaya lantaran menderita penyakit Artrisia Bilier atau penyumbatan saluran empedu, Selasa (01/11/2016).

Malika lahir prematur dengan bantuan persalinan oleh salah satu bidan di kawasan desanya. Ketika lahir, bobot Malika seberat 3,1 kg dan panjang tubuh 50 cm. “Setelah tiga hari lahir, anak kami sudah didiagnosis terkena penyakit ini,” kata Iqballudin.

BACA JUGA :  Syakirah Ashillah Siswi SMPN 2 Sidoarjo Raih Juara 1 Fashion Show Tingkat Kabupaten

Sebelum dibawa ke RSUD Sidoarjo dan dirujuk ke RSU Dr Soetomo, Iqballudin mengatakan tubuh anaknya berwarna kuning. Karena takut, buruh pabrik sepatu ini membawanya ke Rumah Sakit Krian. Saat di RS Krian, dirinya diminta untuk memberi asupan ASI yang maksimal dan menjemur putrinya yang masih berusia 7 bulan itu.

BACA JUGA :  Persiapan Jembatan Bailey di Kedungpeluk Semakin Matang, Warga Desa Lega

Tindakan yang diberikan pihak RS Krian sudah dilakukan. Namun, kondisi tubuh Malika semakin menguning. Sehingga Iqballudin merasa kawatir dan membawanya ke RSUD Sidoarjo. “Dari RSUD Sidoarjo, kami dirujuk ke RSU Dr Soetomo Surabaya,” terangnya.

Sementara itu, penyakit langkah ini diketahui setelah dilakukan uji lab pada September lalu. Hasilnya, Malika dinyatakan positif terkena penyakit extrahepatic dengan sirosis. Persis penyakit yang diderita Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN.

BACA JUGA :  Plt BupatiĀ  Sidoarjo Hadiri Ruwat Desa Pranti

Terkait penyakit itu, Dokter menyatakan jalan satu-satunya bisa sembuh hanya dengan transplantasi hati. “Tapi biayanya Rp 1 miliar. Kami orang biasa,” ucap Iqballudin yang kemudian matanya tampak berkaca-kaca.

Ironisnya, dengan kondisi saat ini, Malika hanya dirawat dirumahnya. Setiap harinya, diberikan obat saja untuk penyumbatan empedu yang diberikan pihak RSU Dr Soetomo ketika uji lab. “Kami pasrah saja. Apapun yang terjadi, kami serahkan kepada Tuhan,” pungkasnya.(alf)