SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pojok Desa Politik & Pemerintahan

Babinsa Koramil Tulangan Dampingi Tim BPCB Jatim Lakukan Ekskavasi Bangunan Candi Mantingan

 

 

Tim BPCB Jatim didampingi Babinsa dan Kades Tulangan saat melakukan Ekskavasi

(SIDOARJOterkini) – Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menindaklanjuti temuan sebuah bangunan menyerupai candi dengan melakukan penggalian atau ekskavasi situs Candi Mantingan di Desa Tulangan, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Kamis 26 Mei 2022.

Tim BPCB Jawa Timur terdiri 5 orang merupakan pengkaji cagar budaya, pengolah data, teknisi gambar dan ukur, steller yang membantu merangkai strukur batuan, dan fotografer.

Pada hari pertama ekskavasi, tim BPCB Jatim yang didampingi Babinsa Tulangan Sertu Joko DP dan Kepala Desa Tulangan Sutrisno, menemukan sebagian struktur pondasi atau kaki candi yang terpendam dalam tanah.

“Ekskavasi ini adalah penyelamatan atau rescue excavation yang bertujuan untuk menyelamatkan data arkeologi yang masih ada terkubur di dalam tanah,” kata Agung Vidi koordinator penggali Cagar Budaya, BPCB Jawa Timur.

BACA JUGA :  Dandim 0816/Sidoarjo Berikan Suasana Kekeluargaan dan Silaturahmi Erat Melalui Halal Bihalal

Dalam proses penggalian yang dilakukan secara manual itu juga ditemukan batuan kuno tersebar di sekitar lokasi.

Sedangkan, guna memperjelas situasi medan di dalam lokasi penemuan tim BPCB Jatim juga melakukan pemetaan situs menggunakan alat pemindai tiga dimensi berbasis laser atau Laser Scanner 3D.

Nantinya, berdasar data temuan itu, pihak BPCB akan merekonstruksi atau mengidentifikasi bagaimana bentuk asli, apa yang terjadi pada bangunan tersebut.

“Apakah dalam posisi runtuh atau disebabkan oleh apa. Kita pun memiliki target untuk mengetahui denah dari bangunan ini mungkin juga melibatkan Steller di sini, dalam penyusunan candi atau rekonstruksi, sehingga bisa diketahui profil dari candi tersebut,” lanjutnya.

Bangunan yang menyerupai candi tersebut pertama kali ditemukan oleh Jayeng Warga Desa Tulangan, pada Bulan Maret lalu, ketika sedang membersihkan rerumputan disekitaran punden Nyai Pandan Sari (Tempat Petilasan).

BACA JUGA :  Perkembangan Terkini Pencarian Bapak dan Balitanya yang Tenggelam di Sungai Mas Banjar Pertapan Taman

Saat mencangkul, secara tidak disengaja cangkul Jayeng membentur sesuatu benda keras, dirinya terus mencangkul hingga cangkulnya rusak yang ternyata membentur lempengan besar batu merah.

Penemuan tersebut kemudian dilaporkan Kepala Desa Tulangan, yang kemudian bersama Babinsa Sertu Joko DP mendatangi lokasi dan melakukan pembersihan sekitar lokasi.

“Ternyata ada bangunan seperti candi setelah dibersihkan oleh warga,”ujar Sertu Joko.

Dari penemuan bangunan seperti Candi itulah lanjut Sertu Joko, dirinya harus melakukan pendampingan sebagai upaya untuk melestarikan dan menjaga situs purbakala serta melestarikan peninggalan para pendahulu.

Dari penggalian awal yang dilakukan warga terindikasi bangunan tersebut merupakan peninggalan sejarah, hal tersebut juga dikuatkan penemuan peninggalan zaman Prasejarah berupa Kura-Kura dari logam Emas.

BACA JUGA :  Jasad Bapak Anak yang Tenggelam di Sungai Mas Banjar Pertapan Taman Berhasil Ditemukan

“Benda berupa kura-kura dari emas sudah diamankan di balai desa,”tambahnya.

Dari informasi warga, kura-kura emas tersebut mempunyai kekuatan magis, beberapa hari lalu tepatnya Kamis malam Jumat (26/5), Kepala Desa Tulangan didatangi oleh sosok wanita berbau harum.

“Infonya, sosok wanita tersebut datang ke Pak Kades, apalagi beliaunya punya keistimewaan bisa berkomunikasi dengan mahluk ghaib,”ujar salah satu warga.

Sementara itu Kepala Desa Tulangan Sutrisno mengungkapkan, kemana dirinya bepergian selalu diperingatkan oleh mahluk alam lain untuk selalu berbuat baik dimanapun dan dengan siapapun.

Terkait penemuan benda kura-kura emas lanjut Sutrisno, dirinya meminta kepada sang pencipta agar benda tersebut berdampak positif bagi seluruh warga Tulangan.

“Penemuan situs menunjukkan kalau Tulangan merupakan bagian dari perjalanan dan perkembangan kerajaan Mojopahit,”pungkasnya. (cles)