(SIDOARJOterkini)- Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Sidoarjo saat musim hujan harus segera diatasi. Salah satunya, dengan membersihkan bangunan liar (bangli) di atas stren kali.
Hal ini diungkapkan anggota Komisi C DPRD Sidoarjo Abdillah Nasich dalam rapat penanganan banjir antara instansi terkait dan Komidi C DPRD Sidoarjo, Rabu (10-2-2016). “Bangunan di atas stren kali harus dibersihkan,” ujarnya.
Dalam forum yang dipimpin Ketua DPRD Sidoarjo H Sullamul Hadi
Nurmawan tersebut, akhirnya disepakati, bahwa penanggulangan banjir di
Sidoarjo harus dilakukan secara radikal. Pasalnya, banjir memang selalu menjadi momok menakutkan bagi warga yang
tinggal di kawasan langganan banjir. Bahkan, banjir yang terjadi
selama beberapa pekan terakhir, juga hampir terjadi di seluruh wilayah
kecamatan di Sidoarjo.
Puluhan warga di Bungurasih, Waru, bahkan harus mengungsi lantaran ketinggian banjir sampai setinggi paha orang dewasa. “Karena itu penanganannya harus dilakukan secara radikal,” ujar Nasich
Yang dimaksud radikal, lanjut Nasich adalah dengan melakukan
penegakan Peraturan Daerah (Perda). Sebab dia menilai, salah satu
penyebab banjir adalah banyaknya pemukiman yang berdiri di atas stren
kali.
Padahal menurut peraturan, lahan yang berada di sisi kiri dan kanan sungai itu harus bebas dari segala bentuk bangunan. “Kalau banyak bangli, tentu sungainya tidak bisa
dinormalisasi hingga mengakibatkan banjir. Bangli harus ditertibkan,” pinta Nasich.
Sekretaris DPC PKB Sidoarjo tersebut menilai Pemkab terlalu lunak dalam menangani bangli yang banyak berdiri di atas stren kali. Padahal selain mengganggu upaya normalisasi, bangunan-bangunan
itu juga membuat badan sungai makin menyempit.(st-12)