SIDOARJO TERKINI
Headline Indeks Pendidikan & Kesehatan Politik & Pemerintahan

Angka Kematian Ibu di Sidoarjo Masih Tinggi, Dinkes Optimalkan dengan Aplikasi Si Cantik

 

drg.Syaf Satriawarman Kadinkes Sidoarjo

(SIDOARJOTERKINI) – Kabupaten Sidoarjo termasuk daerah yang memiliki Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2020 terdapat 19 ibu hamil meninggal. Tertinggi nomore 10 di Jawa Timur.

Namun, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo menilai, kalau dihitung secara matematis, angka tersebut cukup kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk di kota delta.

“Memang pada Sertijab kemarin, ibu gubernur menyampaikan itu, tapi kalau dibandingkan dengan penduduk sidoarjo yang berjumlah 2,3 juta. jika dihitung secara matematis perbandingan angkanya kecil,” Kata drg. Syaf Satriawaman saat dikonfirmasi, Rabu 10 Maret 2021.

BACA JUGA :  Truk Fuso Tabrak Motor di Jalan Kemasan Krian, Dua Orang Luka Serius

Lebih lanjut, drg. Syaf menjelaskan, dibandingkan dengan Mojokerto, angka kematian di sana yang juga berjumlah 19 orang akan lebih match. Sebab jumlah penduduknya lebih sedikit dibandingkan dengan Sidoarjo.

“Justru kalau di Sidoarjo, dibandingkan dengan 3 tahun sebelumnya. Tahun kemarin itu lebih baik. Sebelumnya di atas 20 orang ibu yang meninggal di Sidoarjo,” ucapnya.

BACA JUGA :  Dandim 0816/Sidoarjo Berikan Suasana Kekeluargaan dan Silaturahmi Erat Melalui Halal Bihalal

Meski demikian, pihaknya terus mengoptimalkan pelayanan untuk angka kematian ibu di Sidoarjo. Salah satu bentuk layanannya melalui program Si Cantik yang dimiliki Dinas Kesehatan.

Program itu menurutnya melibatkan seluruh bidan yang ada di Sidoarjo. Bidan-bidan itu ditugaskan untuk memonitor kondisi ibu hamil di desa-desa agar tercukupi kebutuhan gizinya. Sehingga AKI pun bisa diminimalisir.

BACA JUGA :  Kemenkumham Jatim Dukung Penerapan Keadilan Restoratif Sebagai Pidana Alternatif

“Termasuk juga jika ibu hamil itu nantinya pindah wilayah, pindah bidan, kondisinya juga terus bisa dipantau melalui program ini. Harapan kami yah untuk AKI di tahun ini bisa turun hingga di angka 10 sampai 14 orang saja,” pungkasnya. (Pung/cles)