SIDOARJO TERKINI
Gaya Hidup & Romantika Headline Olahraga Profil

Tukang Jahit Sepatu Wonoayu Yang Gila Bola

(SIDOARJOterkini) – Tumpukan sepatu rusak yang harus diservis tampak di tempat kerja Sumartono (55) warga Desa Beciro Ngengor Kecamatan Wonoayu.

Disaat usianya mulai meredup, pria paruh baya yang dulunya merupakan pemain sepak bola Putra Gelora klub anggota klub Persebaya Surabaya tetap harus bertahan. Meski dunia yang digelutinya sekarang tidak jauh dari hobinya.

Ya, selain membuka servis sepatu bola dirumahnya, Sumartono ini setiap hari Rabu dan Jumat menjadi pelatih SSB di desanya.

BACA JUGA :  Tubuh Pemotor Hancur Terlindas Truk Trailer di Jalan Wonokupang Balongbendo

“Nggak tahu ya meski umur sudah tua ini, sepertinya sulit bagi saya jauh dari dunia bola,”ungkap pria yang akrab dipanggil cak Bagong ini.

Diakuinya, order servis sepatu yang rusak banyak datang dari anak didiknya di sekolah bola yang dilatihnya.

“Alhamdulillah selalu saja ada orderan jahit sepatu “ucap cak Bagong.

BACA JUGA :  Pemotor Tewas Tertabrak Avanza di Jalan Simoangin-angin Wonoayu

Dengan sisa-sisa kepiawaiannya dalam bermain bola inilah Cak Bagong melatih anak-anak di lapangan desanya. Meski tanpa dibayar, namun dirinya tetap telaten dan semangat dalam melatih.

“Ada kebanggaan tersendiri disaat melihat prestasi anak-anak ini bagus, “katanya.

Berdirinya Sekolah Sepak Bola (SSB) Aktor Desa Beciro Ngengor ini tidak lepas dari kepedulian Cak Bagong membina anak-anak dan remaja dalam bersepak bola. Dan saat ini SSB aktif mengikuti berbagai turnamen.

BACA JUGA :  Perumda Delta Tirta Sidoarjo Raih Sertifikat ISO 9001:2015, Bukti Kerja Keras Internal Yang Semakin Baik dan Solid

“Kita kemarin hampir lolos untuk play off kompetisi Persida, ” terang
Kepala Dusun Beciro Jumalik.

Kepala Desa Beciro Ngengor Mohammad Nur Rohman menyebutkan, sejak lapangan bola yang ada didesanya dilakukan pembenahan oleh warga secara gotong royong, aktifitas warga terutama sepak bola semakin digalakkan.

“Cak Bagong ini merupakan motor penggerak olah raga bola di desa ini, “ucapnya. (uji/cles)